"Ini masalah-masalah yang harus kita tangani dengan hati-hati, dan kami sungguh-sungguh, karena ini menyangkut masalah keamanan nasional. Menyangkut bagaimana kita mengatasi sesuatu dengan cara yang baik dan benar, berdasarkan hukum, dan tuntas," kata Wiranto di Jakarta, Kamis.
Wiranto tidak ingin berkomentar banyak sebelum investigasi kerusuhan di Rutan Mako Brimob Selasa malam kemarin itu dilakukan.
"Untuk masalah begini tidak bisa saya ekspos ya. Kalau sudah selesai baru saya ekspos. Kalau sudah ada yang terbunuh, ya (berarti) ini urgen," tambahnya.
Baca juga: Lima polisi gugur, satu tahanan tewas
Polri memastikan lima anggotanya tewas dan satu polisi masih menjadi sandera oleh narapidana. Sedangkan satu narapidana kasus terorisme ditembak mati karena melawan petugas.
"Jadi kami sampaikan bahwa lima petugas kami gugur, dan seorang masih disandera. Kami masih melakukan berbagai upaya penyelesaian dan situasinya lebih kondusif. Dari pihak teroris, seorang teroris terpaksa kami tembak mati saat melawan dan berusaha merebut senjata dari petugas," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol. M. Iqbal di Depok, Rabu.
Kerusuhan terjadi di rutan Mako Brimob, Selasa malam kemarin, melibatkan narapidana kasus terorisme dan polisi.
Iqbal menyatakan polisi kini sudah dapat mengendalikan situasi dan menjelaskan pemicu kerusuhan adalah perebutan makanan yang harus diverifikasi terlebih dahulu oleh polisi sesuai dengan SOP.
Baca juga: Insiden Mako Brimob, Napi teroris sandera empat polisi
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018