Gelar doktor ini bukan hanya sekedar menambah dua huruf di depan nama, tetapi membawa tanggung jawab...
Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meraih gelar doktor ilmu manajemen dengan predikat cum laude dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat, Rabu, setelah menjalani sidang ujian promosi doktor.
Dalam sidang ujian promosi doktor, Gubernur dua periode itu menyajikan disertasi berjudul "Model Keberlanjutan Bisnis di Daerah Aliran Sungai Citarum, Indonesia" di hadapan delapan penguji.
Aher menekankan bagaimana air Sungai Citarum mempengaruhi kinerja bisnis berkelanjutan. Dia memilih tema itu dalam disertasi karena galau melihat penyelesaian masalah yang puluhan tahun meliputi sungai terpanjang di Jawa Barat itu.
"Meskipun saya tidak mengungkapkan, kegalauan itu ada, bagaimana menyelesaikan Citarum. Ini tugas generasi semuanya, tidak mungkin tugas seseorang termasuk provinsi tanpa didukung oleh stakeholder lain," kata dia.
Persoalan terkait Sungai Citarum, menurut dia, tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja, membutuhkan campur tangan pemangku kebijakan lain untuk memulihkan kondisi Sungai Citarum sehingga manfaatnya bisa optimal dirasakan oleh masyarakat sekitarnya.
"Mengandalkan kharisma seseorang saja tidak akan cukup, makanya diperlukan sebuah regulasi melalui pembentukan kelembagaan yang soft yang bisa mengatur itu," kata dia.
Ia berpendapat penerbitan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum memperkuat upaya pemerintah mengatasi permasalah Sungai Citarum.
"Sejak tahun 2009 kami mengupayakan ini dan akhirnya bisa keluar Perpres di tahun 2018. Hal ini tentu menjadi komitmen bersama untuk membenahi Sungai Citarum yang menyangkut kemaslahatan banyak orang," kata Aher.
Rektor Unpad Tri Hanggono Ahmad berharap hasil penelitian Ahmad Heryawan bisa bermanfaat untuk kemaslahatan bangsa.
"Gelar doktor ini bukan hanya sekedar menambah dua huruf di depan nama, tetapi membawa tanggung jawab ilmu pengetahuan untuk disumbangkan untuk kemajuan bangsa," kata dia.
Unpad, ia menjelaskan, tidak memberikan nilai cum laude kepada seseorang jika penelitian yang mereka lakukan tak memberi dampak terhadap masyarakat maupun lingkungan.
Khusus untuk Aher, ia menyoroti keberhasilannya dalam upaya menangani masalah Citarum.
"Salah satu contoh, kelembagaan sudah memberikan kekuatan besar dengan Pepres. Ini keberpihakan yang luar biasa, saya yakin itu berdasarkan research (penelitian)," kata dia.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018