Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan perdana saham PT Bank BRISyariah Tbk sebagai perusahaan ke-11 yang mencatatkan saham pada 2018 ini.

"Dengan dicatatkannya saham PT Bank BRIsyariah Tbk maka jumlah saham syariah yang diperdagangkan semakin bertambah dan ini merupakan sinyal positif," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan bahwa jumlah perusahaan tercatat di BEI saat ini bertambah menjadi sebanyak 576 emiten. Saham PT Bank BRIsyariah Tbk yang dicatatkan itu memiliki kode perdagangan efek BRIS.

Ia mengharapkan manajemen PT Bank BRISyariah Tbk dapat menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG). Dengan begitu akan meningkatkan kualitas dan kinerja perusahaan, mendukung tercapainya sasaran perusahaan yang lebih baik, serta mendukung tercapainya perusahaan yang sehat dan berdaya saing global.

"Semoga dengan masuknya saham PT Bank BRISyariah Tbk aktivitas perdagangan di Bursa akan lebih semarak dan likuid," katanya.

BRISyariah melepas 2.623.350.600 lembar saham baru seharga Rp510 per saham. Dengan demikian, perseroan meraih dana sebesar Rp1,3 triliun dari penawaran umum perdana saham (IPO).

Direktur Utama BRISyariah Moch. Hadi Santoso mengemukakan sekitar 80 persen dana dari hasil IPO akan digunakan untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan, sekitar 12,5 persen digunakan untuk pengembangan sistem Teknologi Informasi, dan sekitar 7,5 persen untuk pengembangan jaringan kantor cabang dari Sabang (Sumatera) sampai Merauke (Papua).

"Kami ingin menjadi game changer bagi perbankan syariah melalui akselerasi ekspansi bisnis syariah, terutama dalam peningkatan pembiayaan," katanya.

Pada perdagangan perdana, harga saham PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) bergerak naik 19,60 persen ke level Rp610 per saham dibandingkan harga perdana sebesar Rp510 per saham.

Baca juga: BRI Syariah mendapat lampu hijau OJK untuk go public

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018