"Sekolah alam ini bertujuan mendekatkan anak-anak kepada lingkungan sejak dini dan mereka diajak untuk mengenal budaya dan alam sekitar," kata Ketua BPAN Bengkulu, Engga Zakaria Kauno di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan sekolah alam pertama yang digagas BPAN tersebut menggandeng para aktivis lingkungan dari Kanopi Bengkulu untuk mengajarkan pendidikan lingkungan sejak dini.
Baca juga: Sekolah terintegrasi alam buat anak lebih pintar
Saat ini kata Engga ada 15 orang anak-anak usia 6-10 tahun yang sudah dibimbing dengan materi pengajaran mulai dari pelestarian tari tradisional, sejarah, hingga praktik bercocok tanam.
"Kami mengusung konsep belajar bersama-sama, semua orang adalah guru dan alam raya adalah sekolahku," kata Engga.
Menurut Engga, sekolah alam lebih menitikberatkan praktik dibanding teori yang banyak diajarkan di bangku sekolah formal.
Pendidikan yang diperoleh dari sekolah formal lanjut dia tetap dijadikan acuan namun sekolah alam lebih banyak pada praktik lapangan.
Karena itu, sekolah alam mendorong peserta didik memahami penerapan ilmu yang diperoleh di kelas dalam kehidupan sehari-hari.
Selain sekolah alam, BPAN juga merancang pendidikan sekolah adat untuk masyarakat adat Enggano yang mendiami Pulau Enggano.
"Saat ini kami sedang menunggu silabus bahan ajar dari para kepala suku untuk dijadikan bahan mata pelajaran," katanya.
Baca juga: Langgar Adat Istiadat Bengkulu, Pemuda Didenda Rp10 Juta
Pewarta: Helti Marini S
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018