Jakarta (ANTARA News) - Ekspor mobil utuh (Complitly Build Up/CBU) dari perakitan mobil di Indonesia selama Januari-Mei 2007 mencapai sekira 21 ribu unit, naik kurang lebih 90 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Hal itu dikemukakan Menperin Fahmi Idris pada pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2007 di Jakarta, Kamis, yang juga dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kami memperkirakan ekspor mobil CBU sampai akhir tahun mencapai sekitar 50 ribu unit atau naik sekitar 50 persen dibandingkan tahun 2006," katanya.
Ia optimis ekspor mobil CBU dari industri otomotif di Indonesia akan terus meningkat seiring dengan perbaikan fasilitas infrastruktur, terutama dengan dibangunnya pelabuhan khusus untuk mobil ("car port") yang akan resmi beroperasi pada September 2007.
Dikatakannya, saat ini pasar ekspor mobil yang dibuat di Indonesia terus berkembang dari pasar di kawasan ASEAN hingga kawasan Timur Tengah dan Afrika. Bahkan sejumlah industri otomotif juga telah membidik kawasan Amerika Latin.
Sedangkan di pasar domestik, penjualan mobil di dalam negeri juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada semester I 2007, kata dia, penjualan mobil naik sekitar 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan angka mendekati 200 ribu unit.
Semester I 2006 penjualan mobil hanya mencapai sekitar 150 ribu unit dan tahun ini berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia mencapai sekitar 197 ribu unit.
"Saya optimis tahun 2007 penjualan mobil di dalam negeri bisa menembus angka 400 ribu unit," ujarnya.
Ia mengatakan saat ini industri otomotif di Indonesia beserta industri pendukungnya mencapai sekitar 300 perusahaan untuk skala besar dan bila digabung dengan perusahaan menengah dan kecil mencapai sekitar 750 perusahaan.
Lebih jauh Fahmi mengharapkan industri otomotif di Indonesia tidak hanya membuat mobil dengan kualitas yang bagus tapi juga harus ramah lingkungan dan harganya bisa dijangkau masyarakat.
"Kami bertekad untuk mengarahkan penciptaan mobil yang ramah lingkungan bukan hanya kualitas semata," ujarnya.
Namun ia juga mengakui pertumbuhan industri otomotif di Indonesia harus diimbangi oleh pembangunan infrastruktur baik jalan, maupun ketersediaan bahan bakar yang ramah lingkungan sesuai kebutuhan kendaraan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007