Palembang (ANTARA News) - Puluhan anggota outlet seluler Palembang yang tergabung dalam Kesatuan Niaga Celular Indonesia (KNCI) akan menggelar unjukrasa di depan Istana Negara di Jakarta, Rabu (9/5), menuntut penghapusan aturan pembatasan registrasi mandiri satu NIK tiga kartu perdana.
Ketua KNCI Sumatera Selatan Tantowi Jauhari dalam keterangan pers di Palembang, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya mendesak aturan registrasi satu NIK tiga kartu perdana harus segera dihapus karena sangat berdampak terhadap pendapatan outlet seluler, terutama pedagang kecil.
Menurut dia, jika aturan ini terus diberlakukan pedagang kecil terancam gulung tikar.
"Kami tidak mau terus menerus dibohongi. Sekarang kami maunya keputusan menteri dalam bentuk perubahan peraturan menteri. Kami minta pasal 11 Peraturan Menteri Kominfo Nomor 12 tentang pembatasan registrasi mandiri satu NIK tiga SIM card dihapuskan," katanya pula.
Juru bicara KNCI Sumsel Yoshi Maryam menyatakan, rencana demo di depan Istana negara merupakan demo nasional yang akan diikuti perwakilan outlet seluler se-Indonesia, termasuk Sumatera Selatan.
Ia menuturkan, dari Sumsel mengirimkan sekitar 90 orang, perwakilan dari Palembang, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Lubuklinggau, Lahat, dan Baturaja.
Dia mengaku, selama pembatasan registrasi satu NIK tiga sim perdana, penghasilan outlet seluler terutama konter-konter kecil menurun drastis.
"Konter ramai cuma untuk melayani konsumen yang akan melakukan registrasi," ujarnya pula.
Baca juga: Telkomsel siap blokir SIM dari identitas yang disalahgunakan
Pewarta: Susilawati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018