Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Kamis sore ditutup "rebound" (naik kembeli) di rekor tertinggi baru ke-35 pada tahun ini diangkat sektor pertambangan. IHSG ditutup naik 39,092 poin atau 1,70 persen berada di level tertinggi baru 2.333,683 dan indeks LQ45 menguat 9,478 atau 1,99 persen ke level tertinggi baru 484,987. Rekor indeks BEJ ini memperbaruhi rekor yang dibuat pada 13 Juli 2007. Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas Alfiansyah kepada ANTARA News, Kamis, mengatakan, pelaku pasar terfokus pada saham-saham berbasis komoditas dengan kinerja fundamental yang solid dan adanya penguatan harga komoditas seperti hasil tambang, minyak dan perkebunan telah mendorong kenaikan harga sahamnya. Selain itu, kata Alfian, investor juga melakukan perburuan terhadap saham-saham yang akan melaporkan kinerja kuartal kedua dan diprediksi berkinerja bagus. "Para pelaku pasar mulai selektif terhadap beberapa saham yang memiliki kinerja bagus," tambahnya. Alfian juga mengatakan naiknya beberapa bursa regional juga mengangkat indeks BEJ cukup tinggi, terutama naiknya Bursa Tokyo dan Hongkong. Indeks Nikkei-225 ditutup naik 100,99 poin menjadi 18.116,57, sedangkan Indeks Hang Seng ditutup naik 174,27 poin ke posisi 23.016,19. Pada perdagangan Kamis ini pergerakan saham didominasi yang naik sebanyak 135 jenis dibanding yang turun 50 dan 72 bergerak mendatar. Volume perdagangan mencapai 5,055 miliar dengan nilai Rp4,244 triliun. Kenaikan indeks dipimpin menguatnya hampir semua saham unggulan, seperti Bumi Resources (BUMI), Bank Mandiri (BMRI), Tambang Timah (TINS), Aneka Tambang (ANTM), Astra Internasional (ASII) dan Telkom (TLKM). BUMI menguat Rp175 menjadi Rp2.700, BMRI terangkat Rp125 ke posisi Rp3.625, TINS melambung Rp1.200 ke level Rp14.000, ANTM menguat Rp125 ke Rp2.700, ASII melangkah Rp100 berada di Rp18.700 dan TLKM naik Rp300 ke harga Rp11.300. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007