Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Burhanudin Abdullah, mengatakan bahwa pemikiran untuk revitalisasi pertanian merupakan ide yang brilian dan bukan sekadar retorika. "Saya kira pemikiran untuk revitalisasi pertanian merupakan pikiran yang brilian bukan hanya retorika, untuk itu perlu segenap daya upaya, dana dan sumberdaya ke arah sana," kata Burhanudin, yang juga Gubernur Bank Indonesia (BI), di Balikpapan, Kamis, Menurut dia, hal ini disebabkan sektor pertanian merupakan salah satu penyangga perekonomian serta memiliki keunggulan daya saing di tingkat dunia. "Sektor pertanian kita memiliki komoditi-komoditi yang unggul, kalau tidak nomor dua, nomor satu, atau nomor tiga di dunia," katanya. Dia juga mengatakan, pertanian memiliki kemampuan menyerap tenaga kerja sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dikalangan masyarakat. Untuk itu, lanjut Burhanudin, pemerintah perlu memfokuskan diri pada sektor tersebut. "Kita fokuskan saja ke situ (pertanaian) daripada kita membuang-buang pikiran ke sana," katanya. Selain mampu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak, katanya, sektor pertanian juga mampu melakukan ekspor dan bisa melakukan substitusi import untuk waktu tertentu. Sementara itu, pengamat ekonomi Intercafe, Iman Sugema, mengatakan bahwa pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu menyerap tenaga kerja yang lebih banyak. "Saat ini sebenarnya pemeribntah telah memiliki program revitalisasi pertanian, tetapi tidak dijalankan," katanya. Untuk itu revitalisasi pertanian harus segra diimplementasikan. "Janga hanya jadi jargon dan janji-janji politik saja," katanya menegaskan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007