Sektor EBT di Indonesia memiliki prospek yang cerah, untuk itu keterlibatan pihak asosiasi sebagai representasi industri sangat dibutuhkan pemerintah

Jakarta (Antara News) -- Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana mengatakan, asosiasi memiliki peran penting dalam perkembangan sektor energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Dengan demikian, dia mendorong agar asosiasi dapat terus menjadi mitra sekaligus pengawas kinerja pemerintah.

"Sektor EBT di Indonesia memiliki prospek yang cerah, untuk itu keterlibatan pihak asosiasi sebagai representasi industri sangat dibutuhkan pemerintah," ujar Rida di acara soft launching 6th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2018 di Jakarta, Selasa (8/5).

Rida melanjutkan, pihaknya tidak menutup mata kalau terdapat desakan dari pihak asosiasi untuk meninjau ulang sejumlah kebijakan guna meningkatkan iklim investasi di sektor EBT.

"Memang banyak yang menuntut, tapi sekali lagi saya tegaskan, saat ini pemerintah tidak dalam posisi untuk meninjau ulang (kebijakan) karena kepentingan masyarakat Indonesia lah yang jadi pertimbangan utama," tegas Rida.

Pada kesempatan yang sama, ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) Priyandaru Effendi mengungkapkan, pemerintah mencurahkan dukungan penuh terhadap perkembangan panas bumi mengingat Indonesia memiliki potensi panas bumi mencapai lebih dari 29 GW ini.

"Melihat situasi ekonomi dan regulasi saat ini, kami mengusung tema 'Empowering Geothermal for Indonesia’s Energy Sustainability' untuk acara IIGCE 2018", ujar Effendi.

Digelar setiap tahun, IIGCE adalah platform pameran dan dialog satu atap bagi seluruh pemangku kepentingan di industri panas bumi di Indonesia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan akan membuka acara yang akan digelar pada 5-8 September 2018 di Jakarta Convention Center ini. 

Pewarta: Primasatya
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018