Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tipis pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena dolar AS terus menguat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni turun 0,60 dolar AS atau 0,05 persen, menjadi menetap di 1.314,10 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,18 persen menjadi 92,78 pada pukul 19.28 GMT, level tertinggi sejak awal 2018.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS naik, itu akan mengekang daya tarik untuk emas yang dihargakan dalam dolar AS, yang berubah menjadi kurang menarik bagi investor yang menggunakan mata uang relatif lemah.
Pasar saham AS juga membukukan keuntungan pada Senin (7/5). Ketika ekuitas naik maka logam mulia biasanya jatuh, karena investor lebih terpikat ke pasar saham.
Sementara itu, lonjakan harga minyak telah membuat para pengamat keuangan bertanya-tanya apakah Federal Reserve AS mungkin menjadi lebih agresif dengan kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 2,4 sen AS atau 0,15 persen, menjadi menetap di 16,495 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Juli naik 3,0 dolar AS atau 0,33 persen, menjadi ditutup pada 913,30 dolar AS per ounce.
(UU.A026)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018