Denpasar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat mengaku bahwa setiap melakukan kunjungan kerja ke Bali selalu merasa sangat nyaman dan aman berada di pulau Dewata.
"Beliau sempat mengaku begitu aman dan nyaman saat berada di Bali," kata Gubernur Bali Drs Dewa Beratha didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprop Bali AA Gde Bagus Netra, SSos di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, selain kepala negara, hampir setiap tamu pemerintah yang berkunjung ke Bali juga kerap menyatakan hal yang sama.
"Kesan yang baik itu diharapkan mampu mendukung citra pariwisata Bali yang lebih mengedepankan faktor keamanan dan kenyamanan," ujar Gubernur Beratha.
Ia berharap masyarakat dan semua pihak di Bali lebih meningkatkan kewaspadaan dan masalah keamanan terhadap lingkungannya masing-masing, sekaligus menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Bali setiap tahun menerima kunjungan wiswan sekitar 1,3 juta, suatu jumlah yang cukup ideal dengan kondisi Bali, namun kalangan pariwisata sering kali masih mengeluh, karena tingkat hunian hotel masih rendah," ujar Gubernur Beratha.
Jika kunjungan wisman ke Bali melebihi 1,5 juta per tahun akan memberikan dampak negatif terhadap Bali, antara lain kemacetan lalu lintas yang selama ini terjadi di mana-mana.
"Meskipun kemacetan lalu lintas tidak terlalu parah, karena kendaraan bergerak secara perlahan, akibat fasilitas jalan tidak seimbang dengan sarana transportasi," kata Gubernur Beratha.
Oleh sebab itu dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, lebih menekankan pada mutu wisatawan, dengan harapan pelancong dalam berliburan di Bali lebih banyak membelanjakan uangnya.
Peningkatan mutu wisman tetap diupayakan, mengingat hal itu menyangkut perbaikan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan, karena sebagian besar masyarakat Bali menggantungkan hidup dari bidang pariwisata.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007