Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta, agar kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ribuan buruh PT Nagasakti Paramashoes Industry (NASA) dan PT Hardaya Aneka Shoes Industry (HASI) segera diselesaikan dengan mencari jalan keluar yang terbaik. "Presiden minta, agar proses penyelesaiannya dipercepat dengan mengumpulkan data yang selengkapnya," kata Menteri Perindustrian (Menperin), Fahmi Idris, di Jakarta, Kamis. Menurut Fahmi, dirinya pada Rabu malam (18/7) telah mengumpulkan sejumlah pihak terkait kasus itu untuk mencari informasi yang benar dan lengkap mengenai kasusnya, dengan mengundang Menteri Perdagangan (Mendag), Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), serta Ny. Hartati Murdaya selaku pemilik PT NASA dan PT HASI. Kepala BKPM, Muhammad Lutfi, juga akan menemui pihak Nike untuk mendapatkan informasi mengenai pemberhentian kontrak kerja pembuatan sepatu merek Nike dengan PT NASA dan HASI, sehingga kedua perusahaan itu harus merumahkan ribuan buruhnya. "Nah, kalau infomasi sudah lengkap pemerintah akan mencari upaya untuk memecahkan masalah ini, memang sudah ada beberapa alternatif untuk pecahkan masalah ini. Tadi saya sudah laporkan ke Presiden kalau gambaran permasalahan sudah lengkap, dan kita sudah susun alternatif pemecahan nanti kami akan lapor ke beliau," katanya. Fahmi juga menjanjikan kepada Presiden bahwa pekan depan sudah ada opsi penyelesaian masalah kasus ini. Pada Senin (16/7), ribuan buruh dari Serikat Pekerja Nasional (SPN) PT NASA dan PT HASI melakukan unjuk rasa ke kantor Nike di Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ) untuk meminta perusahaan tersebut melanjutkan kembali kontrak kerjanya dengan PT NASA dan PT HASI, sehingga menghindari terjadinya PHK. PT NASA maupun PT HASI masing-masing memiliki sekira 7.000 buruh, dan pabriknya terletak di kawasan Tangerang, Banten. PT NASA berlokasi di daerah Pasar Kemis dan PT HASI terletak di daerah Pasir Jaya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007