Garut (ANTARA News) - Pengurus Organisasi Masyarakat (Ormas) Pagar yang diduga menganiaya seorang prajurit TNI AD di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sudah menyerahkan diri ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) Garut untuk memberikan keterangan terkait kasus tersebut.
"Sudah, jadi mereka sudah mengamankan diri ke sini," kata Kepala Seksie Penerangan Komando Resor Militer (Korem) 062 Tarumanagara, Mayor Moh Syafei kepada wartawan di Markas Denpom Garut, Senin.
Ia menuturkan, jajarannya bersama Denpom dan Kepolisian Resor Garut sudah menindaklanjuti kasus penganiayaan prajurit Korem 062 Garut Kopral Dua Raden Gunawan itu di areal parkir Indomart Jalan Otto Iskandardinata, Garut, Minggu (6/5) malam.
Sebelum jajarannya menangkap pelaku, kata Syafei, ternyata pengurus dan anggota Ormas Pagar yang mengetahui kejadian itu sudah menyerahkan diri ke Denpom Garut.
"Jadi ada lima orang yang merapat ke sini, ada sebagai pengurus ada sebagai saksi," katanya.
Ia menambahkan, informasi awal pelaku penganiayaan itu berjumlah 12 orang, mereka seluruhnya akan menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Sisanya akan menyerahkan diri, sudah mau merapat ke sini," katanya.
Kedatangan pengurus dan saksi dari Ormas Pagar itu menjalani pemeriksaan di salah satu ruangan di Markas Denpom Garut.
Selama keberadaan mereka tersebut, para anggota TNI yang berpakaian seragam maupun sipil berkerumun di gerbang Markas Denpom Garut.
Para anggota tersebut hadir untuk menunjukan solidaritas kesatuan TNI AD dan ingin mengawal proses pemeriksaan terhadap para pelaku.
Korban yang hadir di Markas Denpom Garut tersebut sempat meluapkan emosinya dengan berteriak-teriak kepada pengurus dan saksi yang berada di dalam ruangan.
Aksi korban tersebut memicu anggota TNI AD lainnya tersentuh atas apa yang dialami korban, penganiayaan tanpa alasan jelas.
"Saya sudah mengaku prajurit, tapi mereka terus memukuli," kata Raden Gunawan.
Sebelumnya, korban yang mengendarai sepeda motor hendak membeli buah-buahan di pinggir Jalan Otto Iskandardinata, kemudian korban didatangi orang tak dikenal yang turun dari mobil.
Selanjutnya kelompok orang tak dikenal itu menganiaya korban, bahkan salah seorang dari mereka mengeluarkan senjata api jenis pistol.
Warga setempat tidak dapat melerai aksi arogansi kelompok orang tersebut, hingga akhirnya pelaku membubarkan diri.
"Ada warga yang mendekati korban, tapi langsung dibentak sama pelaku sambil bawa pistol," kata Hendi warga setempat.
Baca juga: Kasus penganiayaan anggota Korem 062/Tarumanagara harus diungkap tuntas
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018