Bandung (ANTARA News) - Jalan Majapahit dan Jalan Hayam Wuruk di Kota Bandung, Jawa Barat, akan segera diresmikan, dan penggunaan dua nama jalan tersebut merupakan bagian dari rekonsiliasi budaya Jawa dan Sunda, dimana nama jalan di Jabar yakni Prabu Siliwangi, Pasundan, dan Pajajaran juga digunakan untuk menamai jalan di Yogyakarta dan Surabaya, Jawa Timur.
"Penamaan atau penggunaan Majapahit dan Hayam Wuruk sebagai nama jalan di Kota Bandung merupakan langkah lanjutan rekonsiliasi antara budaya Jawa dan budaya Sunda," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher, di Bandung, Senin.
Menurut dia selama ini, terdapat beban psikologis yang menjadikan Majapahit dan Hayam Wuruk tidak bisa menjadi nama jalan di Jawa Barat karena luka lama yang dialami warga Kerajaan Pajajaran atas kejadian Perang Bubat dengan Kerajaan Majapahit.
Dan sebaliknya, Pajajaran dan Siliwangi tidak dapat menjadi nama jalan di Tanah Jawa karena hal yang sama.
"Alhamdulillah sekarang sudah ada Jalan Siliwangi dan Jalan Pajajaran di Yogyakarta dan Surabaya. Kita akan buat juga Jalan Majapahit dan Jalan Hayam Wuruk di Bandung," kata Aher.
Orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat ini menilai sudah bukan saatnya lagi mempertahkan isu-isu emosional dari masa lalu, termasuk mengungkit-ungkit peristiwa Pasunda Bubat, atau Perang Bubat pada abad ke-14.
Ia menuturkan peristiwa tersebut baru ditulis dua abad setelahnya, yakni pada abad ke-16 dalam sebuah karya sastra berjudul Kidung Sundayana.
"Peristiwa Pasundan Bubat adalah sejarah, fakta empiris yang tidak terhapus dari catatan Bangsa Indonesia. Peristiwa Pasunda Bubat tidak boleh dilupakan, tapi maafkanlah," kata dia.
"Jadi mari kita hilangkan dendam sejarah, berdamailah dengan sejarah, jadikanlah sebagai pelajaran agar kejadian buruk di masa lalu tidak terulang dimasa depan," lanjut Aher.
Baca juga: Budaya damai Sunda-Jawa lewat nama jalan
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018