Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di Pasar spot Antar-Bank Jakarta, Kamis sore turun tipis setelah Bank Indonesia (BI) masuk ke pasar melakukan intervensi untuk menahan rupiah tidak terpuruk lebih lanjut.
Nilai tukar rupiah melemah dua poin menjadi Rp9.089/9.090 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.087/9.095 per dolar AS.
Analis Valas PT Panin Capital, Luki Aryatama, di Jakarta, mengatakan bahwa tekanan pasar terhadap rupiah makin berkurang setelah BI memasuki pasar, sehingga posisinya kembali berada di bawah level Rp9.100 per dolar AS.
BI memahami kekhawatiran pelaku terhadap melemahnya rupiah yang berlanjut hingga mendekati level Rp9.200 per dolar AS, katanya.
Rupiah, menurut dia, dengan berkurangnya tekanan pasar, rupiah pada hari berikutnya akan menguat hingga kembali ke posisi Rp9.000 per dolar AS.
Namun, rupiah sulit ditebak (anomali) sekalipun mendapat dukungan positif, seperti melemahnya dolar AS di pasar regional, mata uang lokal itu makin terpuruk, ucapnya.
"Kami memperkirakan BI akan terus memantau dan memberikan dukungan terhadap rupiah, sehingga menjauhi level Rp9.100 per dolar As," ujarnya.
Rupiah, menurut dia, sebenarnya agak berat untuk bisa berada di atas level Rp9.100 apalagi menembus level Rp9.200 karena faktor fundamental ekonomi makro Indonesia yang cukup bagus dan BI memiliki yang siap turun ke pasar didukung oleh cadangan devisa yang cukup besar.
Mengenai dolar AS, ia mengatakan, investor asing saat ini khawatir dengan sektor perumahan AS yang melemah yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi AS.
Namun, pelaku pasar masih percaya dengan kemampuan AS untuk segera mengatasi masalah dalam negeri, apalagi negara tersebut memiliki dana yang tersebar di penjuru dunia, tuturnya.
Yen terhadap dolar AS melemah 0,06 persen menjadi 121,94, sterling naik 0,02 prsen jadi 2,0530 dan euro terhadap dolar AS jadi 1,3802. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007