Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, ditutup menguat sebesar 92,75 poin atau 1,60 persen menjadi 5.885,09 didorong investor yang melakukan aksi beli.

Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 20,91 poin atau 2,27 persen menjadi 941,03.

Analis Kresna Sekuritas Etta Rusdiana Putra di Jakarta, mengatakan bahwa sebagian investor mulai melakukan akumulasi beli memanfaatkan harga saham yang telah mengalami tekanan pada hari sebelumnya.

"Faktor teknikal menjadi salah satu penopang bagi IHSG di tengah sentimen eksternal yang masih dibayangi ketidakpastian," ujarnya.

Ia menambahkan, sebagian pelaku pasar saham juga mengapresiasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada triwulan perama 2018 ini. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada triwulan I-2018 tumbuh 5,06 persen (yoy).

"Pertumbuhan PDB kita masih di atas 5 persen meski di bawah estimasi pasar," katanya.

Ia mengatakan bahwa salah satu setimen yang menjadi perhatian bagi investor saham ke depannya, yakni kebijakan suku bunga The Fed pada Juni 2018 mendatang. Sentimen dari The Fed itu masih akan membayangi pasar saham.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan sebanyak 404.603 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,108 miliar lembar saham senilai Rp7,426 triliun. Sebanyak 216 saham naik, 168 saham menurun, dan 104 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei turun 5,61 poin (0,03 persen) ke 22.467,16, indeks Hang Seng menguat 67,76 poin (0,23 persen) ke 29.994,26, dan Straits Times melemah 12,52 poin (0,35 persen) ke posisi 3.532,86.
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018