"Saat itu mereka lapor akan mengadakan turnamen bulutangkis tingkat nasional di Bogor. Saya tanya apakah dananya aman, tidak ada rokok. Mereka bilang aman," kata Bima dalam Konferensi Indonesia tentang Tembakau atau Kesehatan (ICTOH) ke-5 di Surabaya, Senin.
Namun, sehari sebelum penyelenggaraan turnamen bulutangkis itu dilaksanakan, di Bogor muncul spanduk dan umbul-umbul dengan logo yang sangat mirip dengan perusahaan rokok.
Saat itu juga Bima langsung menegur panitia turnamen yang berdalih bahwa itu adalah logo dari yayasan milik perusahaan rokok, bukan logo perusahaan rokoknya.
"Saya bilang sama saja. Uangnya tetap saja dari perusahaan rokok. Saya beri dua pilihan, menurunkan spanduk dan umbul-umbul atau pindah dari Bogor. Pucuk pimpinannya sempat telepon saya, tetap saya beri dua pilihan itu," tuturnya.
Karena ketegasan Bima, akhirnya panitia turnamen bulutangkis itu memilih untuk memindahkan penyelenggaraan di kota lain.
"Saya tenangkan teman-teman bulutangkis agar tenang. Akan selalu ada jalan bagi mereka yang sabar," ujarnya.
Bima Arya kembali mencalonkan diri dalam Pemilihan Wali Kota Bogor 2018. Saat ini dia sedang cuti dari jabatan wali kota dan digantikan wakilnya, Usmar Hariman, sebagai pelaksana tugas.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018