Tangerang, Banten (ANTARA News) - Persita Tangerang, Banten dapat "menabung" poin ketika berjumpa PSPS Pekanbaru, Riau, dalam kompetisi Liga II Wilayah Barat yang rencananya digelar di Stadion Kaharudin Nasution, Rumbai, Rabu (9/5).

"Bila melihat komposisi pemain lawan yang dominan masih muda dan minim bertanding maka mampu menambah poin penuh," kata legenda Persita, Agus Suparman di Tangerang, Senin.

Agus mengatakan pertandingan PSPS menghadapi Persika, Karawang, Jawa Barat, di Stadion Singaperbangsa, pekan lalu dapat dijadikan pelajaran berharga karena hanya bermain dengan hasil imbang 1-1.

Menurut dia, padahal tim berjuluk Pendekar Cisadane itu berada diatas PSPS karena memiliki pemain yang punya jam terbang tinggi.

Dia mengatakan seperti pemain posisi tengah Egi Melgiansyah dan palang pintu Ledy Utomo dapat memberikan semangat kepada junior di lapangan.

Namun kekalahan 0-1 dari Semen Padang, di Stadion Agus Salim, Sabtu (5/4), dapat dijadikan sebagai pemicu semangat untuk menang.

Mantan pemain dan asisten pelatih Persita itu menambahkan upaya untuk mendapatkan tiga poin dianggap suatu keharusan karena peluang yang ada jangan disia-siakan.

Saat ini Persita berada di posisi ke-8 klasemen sementara dari 12 tim yang berlaga dengan koleksi empat poin, sekali menang dan tumbang serta imbang lawan Cilegon United.

Sedangkan tuan rumah PSPS berada satu tingkat di bawah Persita dengan koleksi poin yang sama dalam tiga kali laga.

Sementara itu, pelatih Persita, Elly Idris mengatakan sudah menyiapkan strategi khusus menghadapi tuan rumah.

Elly menambahkan para pemain sudah mengetahui strategi tersebut dan hanya tinggal pendalaman dalam latihan ringan Senin sore dan Selasa (8/5).

Bahkan tim berseragam serba ungu itu berupaya menerapkan serangan pada babak awal agar pemain Laskar Betuah, julukan PSPS tidak berkutik meski di hadapan pendukung setia.

Pemain tidak boleh membuang kesempatan terbaik, tapi jangan pula menganggap remeh lawan walau tanpa didukung penonton.

Pewarta: Adityawarman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018