Leilani Estate, AS (ANTARANews) – Gunung berapi Kilauea, yang paling aktif di Hawaii, sangat tidak stabil pada Minggu (06/05) ketika lava menyembur ke udara dan sejumlah celah mengeluarkan gas mematikan - bahaya yang memaksa ribuan orang untuk mengungsi.
Delapan celah telah terbuka sejauh ini, yang paling baru muncul pada Sabtu petang, ungkap Observatorium Gunung Berapi Hawaii pada 0940 GMT pada Minggu.
Semua yang berada di dalam atau dekat area Leilani Estates dan Lanipuna Gardens, tempat lebih dari 1.500 penduduk diperintahkan untuk mengungsi.
Observatorium itu, bagian dari Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), mengatakan celah-celah baru itu terlihat pada Minggu pagi, tetapi "tidak ada panas atau uap keluar" yang terdeteksi.
Meski lava terus keluar di daerah Leilani Estates - terlihat seperti air mancur lava panas yang terkadang menyemburkan hingga ketinggian 70 meter - letusan lainnya telah berhenti.
Namun, gas sulfur dioksida yang sangat beracun, keluar dari beberapa celah itu terus berkontribusi membuat kondisi menjadi "sangat berbahaya".
"Tingkat sulfur dioksida yang tinggi merupakan ancaman bagi semua orang yang terpapar," ujar kantor Pertahanan Sipil Hawaii saat membuat sebuah peringatan.
Kantor itu melaporkan pada Sabtu bahwa lima rumah telah hancur.(hs)
Baca juga: Gunung Api di Hawaii Mulai "Meriang"
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018