Dalam pawai yang digelar oleh Dompet Dhuafa Hong Kong itu, mereka berjalan beriringan sambil berselawat dari North Point Ferry Pier menuju City Hall yang berjarak sekitar 4 kilometer.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada otoritas Hong Kong yang sudah memberi izin dan membantu pengamanan pawai," kata Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong, Tri Tharyat, dalam keterangan tertulisnya kepada Antara di Shanghai, Senin.
Menurur dia, Hong Kong sangat toleran dan terbuka terhadap budaya asing.
"Hal ini terbukti dengan diizinkannya pelaksanaan Kirab Ramadhan ini sejak tahun 2013 di Hong Kong," ujarnya.
Meskipun Islam merupakan agama minoritas di Hong Kong, pihak otoritas dan warga setempat mengizinkan dan menghormati umat Islam melaksanakan ibadah dan merayakan hari raya sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Pawai tersebut ditutup dengan pertunjukan kesenian angklung, biola, dan kasidah oleh kalangan TKI Hong Kong yang mayoritas perempuan.
Terlihat sepanjang pawai, baik warga lokal maupun turis asing, ikut menyaksikan dan mengambil gambar kegiatan pawai para TKI tersebut.
"Hong Kong begitu toleran dan terbuka menerima agama dan budaya kita yang berbeda. Untuk itu, kita juga harus membalasnya dengan menjaga ketertiban serta menaati peraturan yang berlaku di Hong Kong. Insya Allah, orang Indonesia akan dikenal sebagai orang-orang yang ramah, sopan dan umat Muslim Indonesia dikenal sebagai Muslim yang damai dan toleran," kata Konjen Tharyat.
Baca juga: Beri perhatian khusus untuk TKI, kata Presiden kepada Kepala Eksekutif Hong Kong
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018