Denpasar (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Australia, John Howard, akan ke Bali dalam rangkaian pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Pertemuan bilateral kedua pimpinan negara itu dijadualkan berlangsung di Bali, 27 Juli mendatang," kata Gubernur Bali, Drs Dewa Beratha, ketika menerima perkenalan Kepala Biro LKBN ANTARA Denpasar, Tunggul Susilo, di Denpasar, Kamis. Selain mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, PM Howard dalam kunjungannya ke Bali juga akan meresmikan pembangunan fasilitas kesehatan bantuan pemerintah Australia untuk masyarakat Bali. Fasilitas tersebut berupa pelayanan perawatan mata Australia Bali Memorial Eyecentre (ABME) yang pengelolaannya merupakan bagian dari Badan Pelayanan khusus Rumah Sakit Indra yang bernaung di bawah Pemerintah Propinsi Bali. Gubernur Beratha yang didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprop Bali, Anak Agung Gde Bagus Netra S. Sos, menjelaskan ABME dibangun di lingkungan Kantor Dinas Kesehatan Propinsi Bali di Denpasar. Fasilitas pelayanan perawatan bantuan pemerintah Australia berupa peralatan medis dan gedung berarsitektur tradisional Bali yang dibangun di atas tanah milik Pemprop Bali seluas 2.470 m2. Howard sebelumnya juga pernah meresmikan gedung unit pelayanan luka bakar RSUP Sanglah Denpasar yang juga merupakan bantuan pemerintah Australia pada 12 Oktober 2003, setahun pasca tragedi bom Bali yang merenggut 202 korban jiwa. Berdasarkan catatan ANTARA Pemerintah Australia membantu peningkatan fasilitas kesehatan di daerah tujuan wisata Bali pascatragedi bom sebesar 7,44 juta dolar Australia atau sekitar Rp39 miliar (satu dolar Australia=Rp 5.250). Bantuan tersebut untuk membangun pelayanan unit luka bakar RSUP Sanglah Denpasar sebesar 4,5 juta dolar Australia dan pusat perawatan mata masyarakat 2,94 juta dolar Australia, termasuk kelengkapan fasilitas dan sarana pendukungnya. Gubernur Beratha berharap, kunjungan PM Howard ke Bali diikuti masyarakat negeri Kangguru untuk berlibur ke Pulau Dewata, meskipun pemerintah Australia belum mencabut larangan berkunjung ke Indonesia (travel warning). Australia menempati urutan kedua negara pemasok wisatawan ke Bali setelah Jepang. Kunjungan Howard diharapkan berdampak positif terhadap kunjungan turis ke Bali, khususnya masyarakat asal Autralia. Dinas Pariwisata Bali mencatat kunjungan wisman ke Bali selama empat bulan periode Januari-April 2007 sebanyak 494.720 orang atau 28,19 persen dari total wisman ke Indonesia 1,3 juta. Bali selama tahun 2006 menerima kunjungan wisman sebanyak 1,26 juta orang, tahun 2005 tercatat 1,38 juta, tahun 2004 menerima 1,45 juta wisman, tahun 2003 mendapat 1,05 juta, tahun 2002 ketika terjadinya tragedi bom sebanyak 1,35 juta dan tahun sebelumnya (2001) tercatat 1,42 juta. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007