Dubai (ANTARA News) - Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan negaranya sudah menyiapkan rencana untuk menjawab langkah apa pun yang diambil Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam kaitan dengan perjanjian nuklir 2015. Iran memastikan akan membuat AS menyesal jika keluar dari perjanjian nuklir itu.
Trump telah menyatakan bahwa kecuali Eropa memperbaiki "cacat" pada perjanjian nuklir Iran itu paling telat 12 Mei nanti maka dia akan memberlakukan lagi sanksi kepada Iran.
"Kami punya rencana untuk melawan setiap keputusan Trump menyangkut perjanjian nuklir," kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan lewat televisi.
"Perintah telah dikeluarkan kepada organisasi energi atom kita dan kepada sektor ekonomi kita untuk melawan siasat Amerika terhadap negara kita," kata Rouhani. "Amerika membuat kekeliruan jika mereka meninggalkan perjanjian nuklir".
Inggris, Prancis dan Jerman tetap setia kepada perjanjian nuklir Iran tetapi demi membujuk AS tetap terikat dengan perjanjian ini, ketiga negara ingin membuka diskusi dengan Iran menyangkut program rudal balistiknya, aktivitas nuklirnya sampai 2025 dan perannya dalam krisis Timur Tengah di Suriah dan Yaman.
"Kita tidak akan merundingkan dengan siapa pun mengenai senjata dan pertahanan kita, dan kita akan membuat dan memasang sebanyak mungkin senjata, fasilitas dan peluru kendali yang kita butuhkan," kata Rouhani seperti dikutip Reuters.
Baca juga: Rayu Trump, Inggris mati-matian selamatkan perjanjian nuklir Iran
Pewarta: ANTARA
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018