Makassar (ANTARA News) - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad akan menghadiri deklarasi calon presiden Pemilu 2019 di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 7 Mei 2018.
"Insya allah saya hadir dalam deklarasi itu. Sebetulnya saya tidak tahu menahu ada deklarasi yang akan dilaksanakan Relawan AS di beberapa daerah di Indonesia," sebut Abraham saat bertemu kerabatnya di Makassar, Minggu.
Dia sangat berterima kasih atas dukungan relawan untuk menjadi kontestan pada Pilpres nanti.
"Dukungan dan amanah yang diberikan kepada saya tentu akan menjadi semangat untuk kita sama-sama mengupayakan membangun bangsa ini bisa lebih baik," kata dia.
Deklarasi awalnya digelar pada Jumat 4 Mei 2018 di Anjungan Pantai Losari Makassar, namun urung karena pada hari yang sama Abraham Samad juga dideklasikan relawan di Palembang.
Panglima Pejuang AS for Indonesia, Djusman AR ,menuturkan, deklarasi esok itu akan dihadiri ribuan orang dari beberapa elemen lembaga , mahasiswa, dan masyarakat umum ikut menyaksikan
Baca juga: Abraham Samad minta kasus Novel segera diungkap
"Deklarasi terbuka untuk umum, semua masyakat bisa ikut ambil bagian. Pak Abraham juga berharap warga ikut menyaksikan deklarasi ini," kata Djusman.
Koordinator Forum Komunikasi Lintas (FoKaL) Sulawesi itu menyebutkan, Makassar, juga menjadi kota deklarasi setelah Palembang di Sumatera Selatan dan Padang di Sumatera Barat. Deklarasi akan dilaksanakan di 34 Provinsi di Indonesia.
"Deklarasi ini adalah murni dorongan teman-teman dan masyarakat menyikapi persoalan bangsa hingga akhirnya memilih pak Abraham, terus terang ini inisiatif kami, sebab pak Abraham awalnya tidak mengetahui ada deklarasi seperti ini," kata Djusman.
Saat ditanya siapa pasangan Abraham nanti, Djusman menjawab bahwa hal itu tergantung AS .
"Mengenai hal itu dikembalikan ke beliau, karena itu semua memerlukan pertimbangan-pertimbangan. Kalau untuk sosok, AS bukan hanya tokoh nasional tapi sudah menjadi tokoh di ASEAN. Ada beberapa negara di Asia telah memberikan penghargaan termasuk membuat patungnya karena dinilai sebagai tokoh penegak hukum serta keadilan," klaim Djusman.
Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018