Serang (ANTARA News) - Ribuan guru yang tergabung dalam PGRI se-Provinsi Banten bertolak ke Jakarta dengan menggunakan seratus bus lebih untuk berunjukrasa menuntut realisasi 20 persen APBN bagi pendidikan, sementara sebanyak 40 bus dari Serang, Lebak dan Cilegon berangkat dari Stadion Maulana Hasanudin, Serang, Kamis. Dari Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Pandeglang mereka berangkat langsung menuju Jakarta. Ribuan guru tersebut akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Departemen Keuangan, Depdiknas, Departemen Hukum dan Ham serta Gedung DPR. Tuntutan mereka antara lain adalah realisasi anggaran pendidikan 20 persen sesuai dengan amanat UUD 45 dan UU 20 tahun 2003, mendesak dan menuntut agar segera menerbitkan dan menetapkan PP tentang guru sebagai implementasi UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Selain itu, mereka juga akan mendesak Mendiknas meninjau ulang ujian nasional karena tidak sesuai dengan semangat Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas serta mendesak Menteri Leuangan merealisasikan pemberian uang makan bagi PNS secara keseluruhan tanpa diskriminasi. "Para guru yang melakukan unjuk rasa akan dibagi di beberapa lokasi sesuai dengan tuntutannya yang ditujukan bagi setiap departemen," kata Ketua 1 PGRI Serang, Odjat Sukarjat. Para guru dari Banten akan bergabung di Jakarta dengan ribuan guru lainnya dari Jawa Barat dengan tuntutan yang sama. Sementara itu, menurut Kepala Bidang Bina Program Dindik Banten, Ino S Rawita, mereka akan meminta pemerintah merealisasikan 20 persen anggaran untuk pendidikan, karena saat ini anggaran Pemprov Banten untuk pendidikan beru terealisasi enam persen. "Kami sangat mendorong perjuangan para guru tersebut agar pemerintah merealisasi anggaran pendidikan menjadi 20 persen, selain itu mereka juga menuntut implementasi UU guru dan dosen," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007