Sementara itu jawa Tengah berada di posisi kedua dengan 3 emas, 5 perak dan 10 perunggu, disusul tim DKI Jakarta dengan 3 emas, 4 perak dan 9 perunggu pada kejurnas Amura yang berlangsung selama dua hari yaitu 5 - 6 Mei.
Sebanyak 574 karateka dari 16 Pengprov Amura se-Indonesia mengikuti Kejuaraan Nasional Amura Karate-Do 2018.
Kejurnas Amura Karate-Do 2018 mempertandingkan 80 nomor mulai prausia dini 8 tahun ke bawah, usia dini 8-9 tahun, prapemula 10-11 tahun, pemula 12-13 tahun, kadet 14-15 tahun, junior 16-17 tahun, di bawah 21 tahun, dan senior.
Selain nomor-nomor pertandingan tersebut, dalam Kejurnas Amura juga dipertandingkan kelas veteran, yaitu di atas usia 40 tahun dan dipentaskan ekshibisi kelas embu.
Begitu juga untuk lebih menyemarakkan pertandingan juga akan dipertandingkan "best of the best senior" yang akan memperebutkan Piala Pemuda Pancasila.
"Kami berharap akan mendapatkan atlet berprestasi dari Kejurnas Amura Karate-Do ini untuk mewakili Amura pada kejuaraan Forki tingkat nasional," kata Ketua Umumm PP Amura Syaifullah Nasution seusai membuka Kejurnas Amura 2018.
"Dan bahkan para atlet dari Amura jawa, Kalimantan, Sulawesi dan lainnya ini bisa berprestasi di tingkat internasional," tambahnya.
Sementara itu Dewan Guru Ucok Marusi Zainuddin Sihotang mengatakan untuk ke depan Amura akan mulai memprogramkan spesialisasi nomor dan kedaerahannya.
"Dari Dewan Guru dalam waktu singkat akan kami canangkan spesialisasi, seperti musalnya Kalimantan untuk nomor apa, DKI untuk kata dan lainnya, dan kami akan turun ke daerah untuk meninjau, jika ada satu potensi di Jateng ya Jateng, ke depan kami fokus spesialisasi," katanya.
Kejurnas Amura Karate-Do akan berakhir, Minggu.
Pewarta: Aris Budiman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018