Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah, Kamis pagi, melemah sebanyak 18 poin menjadi Rp9.105/9.110 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya pada Rp9.087/9.095 akibat terus berlanjutnya aksi beli greenback. Direktur Bank Niaga Tbk, Catherina Hadiman, di Jakarta mengatakan pelaku pasar masih memburu dolar AS atau greenback yang mendorong mata uang asing itu terus menguat hingga di atas angka Rp9.100 per dolar AS. Pelaku pasar memburu dolar AS untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang produknya berorientasi ekspor, katanya. Selain itu, lanjutnya, melemahnya rupiah juga tertekan oleh merosotnya yen terhadap dolar AS, setelah bank sentral Jepang memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunganya. "Kami semula optimis apabila BOJ menaikkan suku bunganya maka rupiah akan berada pada angka Rp9.000 per dolar AS bahkan mungkin dibawah level tersebut," ucapnya. Rupiah, menurut dia, sepanjang pekan akan terus terpuruk kecuali Bank Indonesia (BI) masuk pasar melakukan intervensi sehingga posisinya tidak akan berada di atas level Rp9.100 per dolar AS. BI sampai saat ini terlihat masih berdiam diri belum memasuki pasar mengantisipasi merosotnya rupiah lebih lanjut, katanya. Ia mengatakan BI melihat posisi rupiah masih stabil meski sudah di atas angka Rp9.100 per dolar AS, karena patokan BI bila masih berada dalam kisaran antara Rp9.000 hingga Rp9.200 per dolar AS, maka rupiah dinilai stabil. Apalagi melihat faktor fundamental ekonomi makro Indonesia yang cukup bagus dan BI yang memiliki cadanga devisa yang mencapai lebi dari 51 miliar dolar AS, maka rupiah diperkirakan tidak akan terpuruk lebih jauh, katanya. Mengenai dolar AS, ia mengatakan, investor asing saat ini khawatir dengan sektor perumahan AS yang melemah yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi AS. Melemahnya sektor perumahan itu yang berpengaruh terhadap ekonomi AS, maka negara-negara Asia akan kehilangan pendapatan, karena AS akan menghentikan ekspor dari negara-negara tersebut. Namun pelaku pasar masih percaya dengan kemampuan AS untuk segera mengatasi masalah dalam negeri, apalagi negara tersebut memiliki dana yang tersebar di penjuru dunia, tuturnya. Yen terhadap dolar AS melemah 0,06 persen menjadi 121,94, sterling naik 0,02 prsen jadi 2,0530 dan euro terhadap dolar AS jadi 1,3802. (*)

Copyright © ANTARA 2007