Jakarta (ANTARA News) - Mengkonsumsi informasi di dunia maya sekarang ini perlu waspada agar tidak mudah terpengaruh hoaks atau berita palsu.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, R Niken Widiastuti, saat Trusted Media Summit 2018 di Jakarta mengilustrasikan bagaimana konten dibuat di dunia maya dan penyebarannya di Indonesia.
Menurut dia 10 persen pengguna internet membuat konten, sisanya atau 90 persen menyebarkan konten. Sebanyak 90 persen warganet tersebut belum seluruhnya memiliki literasi yang memadai sehingga rawan terpapar hoaks di jagat maya.
“Makanya kita perlu membuat yang 10 persen itu berisi hal-hal positif,” kata dia.
Dari 10 orang pengguna internet, 4 orang termasuk aktif menggunakan media sosial. Rata-rata mereka menggunakan internet selama 8 hingga 11 jam per hari.
Diperkirakan mereka hanya mampu bertahan tanpa ponsel selama 7 menit.
“Orang Indonesia cerewet di media sosial, tapi, minat baca rendah. Akhirnya banyak informasi yang tidak diverifikasi langsung disebar,” kata dia.
Konsumsi internet dan media sosial, dalam paparan tersebut, tidak diimbangi dengan minat baca yang tinggi. Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara tentang minat baca, menurut data UNESCO tahun lalu.
Dalam setahun, rata-rata orang Indonesia membaca 27 halaman buku, sementara minat membaca koran rata-rata 12 hingga 15 menit per hari.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018