"Batik Karawang sudah ada sejak dulu dan diperjual-belikan di Tanah Abang. Tapi saat itu lupa dipatenkan sebagai batik Karawang," katanya, di Karawang, Sabtu.
Ia mengatakan, di Karawang telah digelar kegiatan fashion show dengan "Karawang Fashion Culture" pada 3-6 Mei 2018, melibatkan puluhan desainer lokal dan desainer ternama.
Diharapkan kegiatan fashion show pertama kali yang digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta desainer ternama Handy Hartono itu menjadi awal kebangkitan batik Karawang.
"Kegiatan itu juga diharapkan bisa memunculkan perajin dan desainer batik Karawang lainnya," kata bupati.
Menurut dia, batik khas Karawang memiliki keunikan tersendiri, terdapat motif-motif yang menunjukan identitas Karawang, seperti motif padi yang menunjukan kalau Karawang merupakan daerah lumbung padi.
"Ada pesan yang terkandung dalam motif batik Karawang itu, yakni mencintai budaya lokal. Itu yang harus ditanamkan. Melalui batik, kita bisa menunjukkan identitas daerah," kata dia.
Desainer Handy Hartono mengatakan saat ini pihaknya sudah memroduksi batik khas Karawang. Bahkan, batik tersebut sudah dipromosikan melalui pameran Inacraft di Jakarta.
Dalam mengembangkan batik Karawang, Handy mengambil motif padi, gendang, candi, dan jaipong, sehingga menjadi warna baru bagi dunia fashion. Motif tersebut akan menjadi pembeda dari batik dari luar Karawang.
"Setiap daerah mempunyai ciri khas tersendiri. Tapi Karawang berbeda, Karawang punya ciri khas jaipong, padi, gendang, Candi Jiwa, dan Candi Blandongan. Ini akan menjadi sesuatu yang baru.
Ia yakin, dengan mengusung warna yang kalem seperti biru, hitam, dan cokelat, juga desain yang simpel, batik Karawang akan mudah diterima masyarakat nasional dan internasional.
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018