Surabaya (ANTARA News) - Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, mendukung sikap tegas Menteri Agama (Menag) M Maftuh Basyuni, yang mengancam akan membatalkan pengiriman jamaah haji jika pemerintah Saudi Arabia melarang maskapai penerbangan Indonesia melintasi langit Saudi. "Saya setuju kalau Indonesia abstain (terkait rencana pembatalan Menag untuk mengirim jamaah haji) bila Saudi Arabia ikut-ikutan Uni Eropa," ujarnya di sela-sela kunjungan di Taman Pendidikan dan Sosial NU `Khadijah` di Surabaya, Rabu. Ia mengemukakan hal itu menanggapi surat penjelasan yang dikirim otoritas penerbangan sipil Arab Saudi (General Authority of Civil Aviation/GACA) yang ditandatangani Vice President Safety and Economic Regulation GACA, Mohammed R Berenji. Menurut Khofifah yang juga Ketua Umum Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial NU (YPTS-NU) "Khadijah" Surabaya itu, larangan Saudi Arabia hendaknya juga menjadi pelajaran bagi pemerintah terkait diplomasi Indonesia di luar negeri. "Itu harus menjadi catatan bagi pemerintah kita, apakah kinerja Menteri Luar Negeri memang lemah dalam diplomasi? Apakah martabat bangsa kita di luar negeri sudah tak diakui? Jadi, Wapres dan Menlu harus turut menyelesaikan soal itu," ungkapnya. Oleh karena itu, katanya, sikap tegas Menag juga harus dipahami masyarakat sebagai upaya untuk mempertahankan martabat bangsa agar tidak diinjak-injak bangsa lain. Secara terpisah, Kepala Kanwil Depag Jawa Timur, Drs M Roziqi MM MBA, menyatakan rencana pencekalan penerbangan dari pemerintah Saudi Arabia itu belum mempengaruhi kesiapan para jamaah calon haji (JCH) di Jatim. "Hingga kini, belum ada satu daerah yang melaporkan adanya gejolak atau resah, sehingga para jamaah calon haji di Jatim dapat dikatakan tidak terpengaruh dengan informasi yang dapat menggagalkan mereka beribadah haji," tuturnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007