Suara menyeramkan bor dan vonis gigi dicabut bisa jadi alasan anak-anak takut ke dokter gigi.
Penulis dan penyanyi Dewi Lestari tidak mau hal itu terjadi pada buah hatinya. Beruntung, dia menemui dokter gigi yang bisa mengubah kesan menyeramkan yang melekat pada profesinya.
"Untung ada dokter gigi dekat rumah yang ramah dan paham anak-anak, kami rutin scaling, ke dokter gigi jadi kebiasaan yang menyenangkan," katanya di Jakarta, Jumat (4/5).
Malah anak-anaknya bersemangat saat mengetahui mereka akan ke dokter gigi, meski ternyata yang ingin memeriksa gigi sebenarnya orangtua mereka.
Membiasakan anak untuk terus menjaga kebersihan gigi disiasati penulis "Aroma Karsa" itu dengan cara menjadi contoh yang baik.
"Dari kecil banget dicontohkan, kami sikat gigi bareng-bareng," ujar ibu dari dua anak itu.
Kini anak-anaknya sudah bisa menyikat gigi sendiri, tapi penulis yang akrab disapa Dee itu terus mengingatkan mereka untuk menyikatnya sebersih mungkin.
Dee baru bekerjasama dengan Pepsodent dalam membuat puisi dan lagu "Senyum Satu Indonesia" untuk mengingatkan dan mengajak masyarakat terus berbagi senyum setiap hari, setiap saat, dalam berbagai situasi dan kondisi.
Puisinya bisa dibaca pada sisi kemasan pasta gigi tersebut, sementara lagunya dapat dinikmati di berbagai platform digital seperti Youtube Pepsodent dan dapat dinyanyikan secara karaoke melalui aplikasi Smule.
Gerakan #SenyumSatuIndonesia mengajak masyarakat berkontribusi bagi kesehatan gigi dan mulut anak Indonesia. Setiap satu unggahan foto di media sosial dengan menyertakan tagar (hashtag) #SenyumSatuIndonesia akan berkontribusi membantu 10 anak Indonesia untuk mendapatkan paket perawatan gigi dan mulut yang disalurkan melalui School Health Program.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018