Jakarta (ANTARA News) - Pembangunan tol Cikampek-Palimanan 116 kilometer dibagi menjadi enam seksi pekerjaan melalui pembiayaan sindikasi 10 bank dengan "lead arranger" Bank Mandiri dan BCA. "Pembiayaan nantinya menggunakan pola Contractor Pre Finance (CPF) dengan total nilai Rp5 triliun," kata Direktur PT Lintas Marga Sedaya (Linmas), Sandiaga Salahuddin Uno, kepada wartawan usai penandatanganan perjanjian kredit, Rabu. Menurutnya, di samping Mandiri dan BCA, bank yang terlibat masing-masing BNI, BRI, Bank Panin, Bank Jabar, Bank Bukopin, Bank Jatim, dan Bank DKI meliputi kredit investasi Rp3,9 triliun dan sisanya kredit selama konstruksi (Interest During Construction, IDC). PT Linmas sendiri merupakan satu dari empat investor yang mendapat peringatan dari Menteri PU karena tidak kunjung melaksanakan perjanjian kredit dengan bank (financial closing) sehingga apabila sampai tanggal 21 Juli tidak merealisasikan kredit terancam untuk di default. Sementara itu Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto tetap mengingatkan kepada PT Linmas bahwa setelah perjanjian kredit ditekan masih banyak tugas yang harus diselesaikan agar proyek ini selesai tepat waktu (tahun 2010). Sandiaga sendiri memperkirakan proyek ini dapat diselesaikan dalam waktu 2,5 tahun setelah pekerjaan konstruksi dimulai pada bulan September 2007 dengan nilai investasi Rp7 triliun. Terkait dengan proses kesepakatan kredit yang berlangsung lama, Sandiaga mengatakan hal ini lebih disebabkan proses perubahan kepemilikan dalam tubuh LMS sebelum kemudian mengajukan kredit kepada perbankan. Setelah Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) ruas ini ditandatangani 21 Juli 2006, pada tanggal 21 September Plus Expressway Bhd, BUMN Malaysia di bidang jalan tol menguasai 55 persen pemilikan saham PT Linmas. Serta mundurnya PT Jasa Marga dari PT Linmas. Pemerintah melalui Menteri PU menyetujui perubahan susunan pemegang saham PT LMS terkait masuknya Plus pada tanggal 30 April 2007, berdasarkan persetujuan tersebut kemudian perubahan tersebut dikukuhkan melalui RUPS meliputi Plus 55 persen dan sisanya PT Lintas Sedaya pada bulan Juni 2007. Praktis setelah itu kami baru berhubungan dengan bank. Kami sangat menghargai pihak bank yang telah memberikan kepercayaan dalam waktu yang cepat menjelang tenggat waktu yang ditetapkan pemerintah, jelas Sandiaga. Sementara itu menurut Direktur Utama Bank Mandiri, Agus Martowardoyo, kredit Rp5 triliun diberikan untuk jangka waktu 12 tahun dengan masa percobaan (grass period) selama 42 bulan. Pembiayaan yang dilaksanakan Bank Mandiri di bidang jalan tol sudah yang ke-12 kalinya dengan total kredit yang dialokasikan mencapai Rp10,3 triliun. Sementara itu Dirut PT Linmas Muhammad Fadzil Bin Abdul Hamid mengatakan, Plus akan membiayai sebesar 65 juta dolar AS untuk pembangunan tol Cikampek - Palimanan atau setara 55 persen dari investasi PT Linmas.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007