Mataram (ANTARA News) - Di bandingkan dengan peserta lain pemilihan gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Barat 2018, calon wakil gubernur TGH Lalu Gede Muh Ali Wisarakti memiliki harta paling banyak dengan nilai kekayaan Rp93,38 miliar menurut pengumuman Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) pasangan calon yang disampaikan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Kekayaan peserta yang lain jauh di bawahnya, termasuk calon wakil gubernur Sitti Rohmi Djalilah yang harta bernilai Rp25,75 miliar, calon gubernur H Moch Ali Bin Dachlan dengan kekayaan Rp14,10 miliar, dan calon gubernur Zulkieflimansyah yang berharta Rp5,48 miliar.
Sementara calon wakil gubernur H Mori Hanafi kekayaannya tercatat bernilai Rp3,8 miliar, calon gubernur H Moh Suhaili Fadil Thohir hartanya Rp2,77 miliar, calon gubernur H Ahyar Abduh berharta Rp2,59 miliar. Dan dibandingkan dengan peserta lainnya, harta calon wakil gubernur H Muhammad Amin yang tercatat Rp1,65 miliar merupakan yang terendah.
Selain itu ada beberapa peserta yang tercatat masih punya utang, yakni H Muhammad Amin yang utangnya Rp124,02 juta dan Zulkieflimansyah utangnya Rp13,34 juta.
Direktur Litbang KPK Wawan Wardiana mengatakan pengumuman LHKPN para calon kepala daerah merupakan bagian dari sarana pengendalian karena setiap perubahan harta kepala daerah harus dilaporkan setiap tahun dan dapat diawasi oleh masyarakat.
"Untuk masyarakat, pengumuman LHKPN ini adalah sebagai salah satu penilaian untuk menentukan calon kepala daerah," kata Wawan pada kegiatan Pembekalan Antikorupsi dan Deklarasi LHKPN Paslon Kepala Daerah Sebagai NTB di Mataram.
Ia mengatakan warga bisa berpartisipasi aktif memantau ketaatan para calon kepala daerah menyampaikan laporan kekayaan dan melapor ke KPK bila menemukan harta calon kepala daerah yang tidak dilaporkan.
"Ini penting supaya masyarakat sadar dan tahu betul sosok pemimpin yang mereka pilih," katanya.
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2018 diikuti oleh empat pasangan calon.
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut satu H Moh Suhaili FT dan H Muhammad Amin maju dengan dukungan Partai Golkar, Nasdem dan PKB; sementara pasangan nomor urut dua H Ahyar Abduh dan Mori Hanafi diusung oleh yakni Gerindra, PDI Perjuangan, PPP, PAN, Hanura, PBB.
Peserta lainnya, pasangan nomor urut tiga H Zulkieflimansyah dan Hj Sitti Rohmi Djalilah, mengikuti pemilihan dengan dukungan dari Partai Demokrat dan PKS; dan pasangan nomor urut empat H Moch Ali Bin Dahlan dan TGH Lalu Gede Muh Ali Wisarakti maju melalui jalur perseorangan (independen).
Baca juga:
KPU ajak cagub NTB adu gagasan-program saat kampanye
Gubernur NTB ingatkan ASN jaga netralitas di Pilgub
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018