Phnom Penh (ANTARA News) - Lembu kerajaan Kamboja meramalkan panen padi melimpah, hasil tanaman terbesar di negara itu, selain jagung dan kacang, di upacara kerajaan kuno pembajakan lahan pada Kamis.
Raja Norodom Sihamoni memimpin upacara tahunan itu, dengan lembu membajak ladang sebelum diberikan persembahan. Uparaca diadakan di propinsi tenggara, Svay Rieng, dan disiarkan televisi nasional.
Dalam upacara itu, yang menandai awal musim tanam padi, dua lembu makan 95 persen beras dan jagung, yang dipersembahkan, dan 80 persen kacang, yang disajikan dalam mangkuk berhias.
Ahli perbintangan istana membuat ramalan setiap tahun, yang bergantung pada tanaman yang dipilih lembu dan jumlah yang mereka makan.
Korng Ken, brahmana berpakaian adat jubah putih, berdoa untuk hujan biasa dan musim panen bebas dari kemalangan.
"Saya berdoa agar kerajaan Kamboja terhindar dari berbagai bencana alam, yang membahayakan tanaman, yang menjadi kehidupan rakyat dan bangsa," katanya.
Kamboja mengekspor 635.679 ton beras pada tahun lalu, naik 17,3 persen dari 2016, kata data pemerintah. Ekspor turun tiga persen pada catur wulan pertama tahun ini jika dibandingkan dengan masa sama tahun lalu.
Perhimpunan Padi Kamboja mengatakan bahwa kecenderungan keseluruhan adalah ekspor tumbuh terutama karena permintaan dari China meningkat.
"Mereka suka beras kami untuk membuat nasi goreng. Permintaan meningkat setiap tahun," kata Moul Sarith, sekretaris jenderal perhimpunan tersebut. Demikian laporan Reuters.
(Uu.B002/T008)
Pewarta: antara
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018