Paris (ANTARA News) - Satu kilogram daging sapi dalam sajian stik (steak), ternyata masih lebih banyak menimbulkan gas rumah kaca dan polusi lainnya dibanding menyetir mobil selama tiga jam sambil membiarkan semua lampu rumah menyala, ungkap suatu penelitian di Jepang. Laporan "New Scientist" yang akan terbit pada hari Sabtu mengungkapkan, satu tim yang dipimpin Akifumi Ogino dari Institut Nasional Ilmu Ternak dan Padang Rumput di Tsukuba, menghitung biaya lingkungan untuk membesarkan ternak di peternakan konvensional, kemudian menyembelih dan mengirim dagingnya. Ogino menemukan, ongkos lingkungan untuk menghasilkan satu kilogram daging sapi bakar, ternyata setara dengan 36,4 kilogram karbon dioksida (CO2), unsur utama gas rumah kaca. Sebagian besar emisi gas rumah kaca tersebut berbentuk metan, yang dilepaskan oleh sistem pencernaan sapi. Energi untuk menghasilkan satu kilogram daging sapi, ternyata setara dengan energi untuk menyalakan bola lampu 100 watt selama hampir 20 hari. Energi itu digunakan untuk menghasilkan makanan binatang dan pengangkutannya. Suatu studi dari Swedia pada 2003 memperkirakan daging sapi organik menghasilkan gas rumah kaca hingga 40 persen lebih sedikit dan pemakaian energinya lebih hemat 85 persen sebab binatang itu makan rumput, bukan makanan buatan pabrik. Studi itu muncul lengkap di terbitan "Animal Science Journal", seperti dikutip AFP. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007