Magelang (ANTARA News) - Dua orang pengendara sepeda motor tewas di jalan raya Magelang-Yogyakarta wilayah Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis, setelah kendaraannya tertabrak truk kontainer.
Dua korban meninggal dalam kecelakaan tersebut, yakni pengendara sepeda motor Honda Supra nomor polisi AB 4190 IZ, Ari Robiansyah (32), warga Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta.
Kemudian pengendara sepeda motor Honda Beat nomor polisi AA 2321 OG, Suharto (69), warga Desa Senden, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Akibat kejadian tersebut, lalu lintas di jalan raya Magelang-Yogyakarta sempat macet panjang.
Seorang saksi Supriyadi mengatakan kecelakaan bermula saat dua sepeda motor yang dikendarai kedua korban melaju dari arah Magelang menuju arah Yogyakarta.
Sampai di tempat kejadian, tepatnya di jalan Raya Magelang-Yogyakarta, Metro Square, Sumberejo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang meluncur truk kontainer H 1252 AW yang dikendarai Nurhadi (38) warga Tanjungmas, Semarang dari arah Yogyakarta menuju Magelang.
"Sampai di lokasi kejadian, tiba-tiba truk menghindari sebuah sepeda motor dan banting stir ke kanan hingga melewati pembatas jalan," katanya.
Menurut dia, truk sempat menabrak sebuah mobil dan dua sepeda motor yang melaju dari arah berlawanan. Truk kemudian berhenti di seberang jalan.
"Setelah saya lihat ternyata ada dua pengendara sepeda motor terseret di bawah truk," katanya.
Kasatlantas Polres Magelang, AKP Setyo Budi Waspada mengatakan, truk kontainer melaju dari arah Yogyakarta menuju ke Semarang dengan membawa muatan mebel yang akan dikirim ke Pelabuhan Tanjung Mas.
"Kami masih melakukan pendalaman kasus ini untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan," katanya.
Ia mengatakan kedua korban telah dibawa ke RSUD Tidar Kota Magelang untuk diotopsi.
Proses evakuasi truk memakan waktu sekitar tiga jam dan sempat mengakibatkan arus lalu lintas di jalur Magelang-Yogyakarta macet cukup panjang.
Baca juga: Setiap hari 11 orang tewas di jalan di Jawa Tengah
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018