Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Nurdin Halid menegaskan bahwa ia akan tetap mempertahankan posisi Ivan Venkov Kolev sebagai pelatih tim nasional meski pelatih asal Bulgaria itu gagal mengantarkan Indonesia untuk mengukir prestasi ke perempatfinal Piala Asia 2007. Dalam pertarungan hidup mati yang disaksikan langsung hampir 90.000 penonton, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, tuan rumah Indonesia yang hanya membutuhkan hasil imbang menyerah 0-1 kepada Korea Selatan dalam pertandingan terakhir babak penyisihan Grup D di Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Rabu. Nurdin menilai bahwa tim nasional saat ini merupakan tim terbaik yang dimiliki Indonesia dan akan tetap dipertahankan bersama pelatih Ivan Kolev. "Kolev akan tetap dipertahankan. Untuk selanjutkan Kolev akan mendapat tugas untuk menyiapkan tim yang akan tampil di Pra Piala Dunia 2010 dan SEA Games 2007 Thailand," kata Nurdin yang ditemui usai pertandingan. Lebih jauh Nurdin mengatakan bahwa ia berharap semua pihak, terutama seluruh anggota tim nasional, tidak larut dalam kesedihan akibat kegagalan menggapai prestasi terbaik. "Kita semua telah melihat bahwa seluruh pemain sudah mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik mereka. Kami tetap akan memberikan penghargaan kepada mereka," kata Nurdin tanpa merinci lebih lanjut bentuk penghargaan yang akan diberikan. Sementara itu kiper Markus Horison yang tampil rapi dengan jas warna hitam usai pertandingan lebih terbuka untuk berbicara dengan wartawan, berbeda dengan rekannya Bambang Pamungkas yang hanya melambai dan tidak mau mendekat saat dipanggil di area "mixed zone" untuk diminta komentarnya. Markus yang secara mengejutkan diturunkan oleh Kolev untuk menggantikan kiper senior Yandri Pitoy mengatakan bahwa ia diberi tahu untuk menggantikan Yandri malam hari menjelang pertandingan penentuan itu. "Saya diberi kepercayaan oleh pelatih untuk mengantisipasi bola-bola tinggi yang akan dikembangkan oleh Korea Selatan," kata Markus. Keputusan Kolev memang tidak salah karena Markus yang tampil percaya diri beberapa kali menyelamatkan gawang dari kebobolan lebih dari satu gol. "Gol Korea tersebut terjadi begitu cepat dan sama sekali tidak bisa diantisipasi karena pandangan saya terhalang pemain lain," kata Markus. Sementara itu pelatih Ivan Kolev usai pertandingan tampak tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya dengan sukses yang hampir saja diraih. Namun ia kemudian menambahkan bahwa banyak pelajaran yang bisa diambil dari tiga pertandingan yang telah dijalani. "Tim ini sebenarnya berkembang semakin bagus dari pertandingan ke pertandingan hanya memang Korea lebih bagus dan berada satu tingkat di atas kami," ujar pelatih asal Bulgaria itu. Walau demikian, menurut dia, perkembangan kemampuan para pemain Indonesia cukup menggembirakan dan performa sepanjang putaran final Piala Asia 2007 menunjukkan mereka bisa dipoles menjadi tim yang kuat di Asia. "Pasti banyak kesimpulan yang bisa saya ambil usai semua pertandingan ini. Kami perlu menambah agresivitas dan memperkuat lini tengah tim nasional," jelasnya. Hasil pertandingan malam itu membawa Korsel lolos ke babak perempat-final sebagai runner-up Grup D dengan empat poin dari tiga pertandingan. Posisi puncak klasemen ditempati oleh Arab Saudi yang mengalahkan Bahrain 4-0 pada waktu bersamaan di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, dan mendulang total tujuh poin dari tiga pertandingan. Sebagai juara Grup, Arab Saudi akan berhadapan dengan Uzbekistan, runner-up Grup C pada perempat-final yang akan diadakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Minggu (22/7), Sementara itu Korsel sebagai runner-up D pada waktu yang bersamaan akan bertanding di Stadion Nasional Bukit Jalil untuk menghadapi Iran, juara Grup C.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007