Jakarta (ANTARA News) - Tim nasional Indonesia gagal lolos ke perempatfinal Piala Asia 2007 setelah kekalahan 0-1 dari Korea Selatan pada pertandingan terakhir di Grup D, Rabu, membuat Ponaryo Astaman dkk. hanya menempati peringkat ketiga grup. Pelatih Indonesia Ivan Kolev tampak sangat kecewa akibat kegagalan itu namun menyatakan banyak pelajaran yang bisa diambil dari tiga pertandingan yang telah dijalani. "Tim ini sebenarnya berkembang semakin bagus dari pertandingan ke pertandingan hanya memang Korea lebih bagus dan berada satu tingkat di atas kami," ujar pelatih asal Bulgaria itu. Walau demikian, menurut dia, perkembangan kemampuan para pemain Indonesia cukup menggembirakan dan performa sepanjang putaran final Piala Asia 2007 menunjukkan mereka bisa dipoles menjadi tim yang kuat di Asia. "Pasti banyak kesimpulan yang bisa saya ambil usai semua pertandingan ini. Kami perlu menambah agresivitas dan memperkuat lini tengah tim nasional," jelasnya. Dalam pertandingan melawan Korsel, memang tampak jelas agresivitas Ponaryo Astaman dkk. jauh menurun dibandingkan ketika menaklukkan Bahrain (2-1) pada pertandingan pertama dan saat ditundukkan Arab Saudi (1-2) pada pertandingan kedua. Indonesia tidak bisa lagi mengembangkan permainan cepat seperti yang ditampilkan dalam dua pertandingan awal. "Memang kami tidak bisa terus-menerus bermain cepat tetapi saya pikir saat melawan Korea tadi para pemain masih bisa mengimbangi kecepatan yang dikembangkan lawan," katanya. "Inilah tim terbaik yang bisa saya bangun karena kami bersiap hanya dalam waktu dua setengah bulan ditambah banyak pemain bagus yang cedera," tambah Kolev yang sepertinya merujuk pada absennya striker Boaz Solossa dan bek Firmansyah. Pada pertandingan itu Kolev juga mengganti Yandri Pitoy, yang biasanya menjadi kiper pilihannya, dengan Markus Horison, dan ia menjelaskan keputusan tersebut adalah bagian dari strategi permainan. "Kalau anda lihat permainan Markus malam ini, anda pasti tahu mengapa saya memilih dia. Gaya bermain Markus cocok untuk meredam strategi umpan silang yang diterapkan Korea dan bukan berarti Yandri bermain buruk pada dua pertandingan sebelumnya," tutur Kolev.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007