Kashiwazaki (ANTARA News) - Pengelola pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terbesar di dunia hari Rabu menyatakan kebocoran radioaktif dan jumlah tong tersegel jatuh akibat gempa bumi pada Senin lebih banyak daripada perkiraan awal. Perusahaan sumberdaya listrik Tokyo (TEPCO) menyebutkan radiasi pada kebocoran air mencapai sekitar 90 ribu becquerels atau 1,5 kali lipat dari yang dilaporkan pada saat awal, yaitu 60 ribu becquerels. Perusahaan itu tetap menyebutkan bahwa kejadian tersebut tidak menimbulkan ancaman pada kesehatan. "Ada kesalahan dalam memperhitungkan tingkat radioaktif air, yang bocor ke laut," kata pengelola PLTN Kashiwazaki-Kariwa itu dalam pernyataannya. "Tingkat radioaktif yang benar tetap di bawah batas dan tidak memengaruhi lingkungan," katanya. Tokyo Electric juga mengatakan 438 tong pakaian dan sarung tangan tercemar bergulingan akibat gempa dan 40 di antaranya terbuka. Pada awalnya, perusahaan itu mengatakan sekitar 100 tong terguling dan hanya sedikit yang tutupnya tidak disegel. Sekitar 16 liter air ditemukan bocor dari tong itu, namun tidak terlacak ada radiasi, kata perusahaan itu. TEPCO menyebutkan bahwa sarana itu mengalami 50 kegagalan operasi akibat gempa tersebut, antara lain berupa kebakaran, kebocoran air dan minyak, pipa bergeser dan peralatan rusak, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007