Jakarta (ANTARA News) - Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi mengatakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Sekolah Dasar (SD) menentukan kelulusan siswa dari sekolah.

"USBN menentukan kelulusan siswa dari sekolah. Namun kriteria kelulusan ditentukan oleh masing-masing sekolah," ujar Bambang di Jakarta, Kamis.

Bambang menambahkan USBN SD bertujuan untuk mengukur kompetensi lulusan, sehingga bisa mengetahui sejauh mana pencapaian siswa terhadap kompetensi yg seharusnya mereka kuasai jika tamat dari SD.

USBN SD berlangsung serentak mulai 2 Mei hingga 4 Mei dan mengujikan tiga mata pelajaran yakni Matematika, Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

"Belum ada pengaduan USBN hingga saat ini. Semuanya berjalan dengan lancar."

Tahun ini merupakan tahun pertama dilangsungkannya USBN untuk tingkat SD. Sebelumnya untuk SD, hanya ada Ujian Sekolah (US). US mengujikan lima mata pelajaran yakni Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ( PPKN ), Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ), Seni Budaya dan Keterampilan, dan Penjaskes dan Olahraga.

Pada USBN, terdapat 10 persen soal uraian selain soal pilihan ganda. Kemudian, pada tahun ini sebanyak 75 persen soal disiapkan oleh kelompok kerja guru (KKG) dan sebanyak 25 persen soal dari pusat.

Hasil USBN tingkat SD tersebut digunakan sebagai salah satu pertimbangan penerimaan peserta didik baru selain sistem zonasi.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan ( Balitbang ) Kemendikbud, Totok Suprayitno, mengatakan soal US dipersiapkan oleh sekolah dengan kisi-kisi nasional.

Baik USBN maupun US bisa menerapkan ujian berbasis komputer untuk soal pilihan ganda dan untuk soal esai dikerjakan di kertas.

Pewarta: Indriani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018