Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan penggunaan sistem Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) pada kartu debet untuk mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dan electronic data capture (EDC) dapat menghemat tarif transaksi pembayaran hingga Rp1,8 triliun per tahun.
"Dari penurunan MDR (merchant discount rate) saja, penghematan secara ekonomi bisa mencapai Rp1,3 hingga Rp1,8 triliun per tahun. Seiring dengan penggunaan GPN yang semakin luas, efisiensi yang ditimbulkan tentu akan semakin besar," kata Agus dalam peluncuran kartu berlogo GPN di kantor pusat BI, Jakarta, Kamis.
Agus menjelaskan kartu yang digunakan pada ATM atau EDC yang berbeda akan dikenakan tarif transaksi pembayaran (MDR) sampai 2 hingga 3 persen per transaksi bagi pedagang.
Ia berharap GPN dapat memudahkan seluruh masyarakat untuk bertransaksi dengan biaya yang lebih rendah. Bagi pedagang (merchant), penurunan MDR bisa mencapai 1 persen saat pemrosesan transaksi domestik terhadap kartu debet (off us).
"Untuk masyarakat pemegang kartu bisa menikmati turun biaya administrasi," kata Agus.
Perlakuan khusus diberikan kepada masyarakat penerima bantuan sosial nontunai, di mana GPN mengenakan tarif transaksi pembayaran 0 persen kepada penerima bantuan sosial. Penerima manfaat tidak dikenakan biaya untuk pencairan.
Sementara, keuntungan bagi bank adalah mampu meningkatkan penerimaan nasabahnya melalui kemudahan akses terhadap seluruh kanal pembayaran.
"Bank tidak perlu berkompetisi meningkatkan kanal pembayaran, sehingga bisa lebih luas dan fokus dalam meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah," kata dia.
GPN adalah sistem yang dibangun melalui seperangkat aturan dan mekanisme guna mengintegrasikan berbagai instrumen dan kanal pembayaran secara nasional.
GPN bertujuan membangun ekosistem pembayaran ritel yang interkoneksi, interoperabilitas, serta mampu memproses transaksi secara domestik sehingga seluruh lapisan masyarakat Indonesia dapat menikmati efisiensi.
Sampai dengan April 2018, BI telah melakukan implementasi GPN dengan memberikan persetujuan penerbitan kartu berlogo GPN Garuda kepada 98 penerbit.
Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018