Depok (ANTARA News) - Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) memberikan Anugerah Budaya kepada praktisi budaya atau seniman yang dinilai telah memberikan sumbangan istimewa terhadap pelestarian dan pengembangan kebudayaan di Indonesia.
"Panitia telah melakukan penilaian dan seleksi tertutup?dengan menggunakan kriteria komitmen, konsistensi, orisinalitas, produktivitas, dan signifikansi," kata Kepala Humas FIB Chysanti Arumsari di kampus UI Depok, Kamis.
Pada tahun 2018 ini, FIB UI memberikan anugerah budaya kepada tiga orang praktisi atau seniman yang dinilai berjasa dalam menjaga tradisi serta melakukan inovasi agar kebudayaan itu lestari dari generasi ke generasi.
Ia mengatakan melalui proses tersebut, FIB UI menetapkan penerima anugerah budaya FIB UI 2018 ini diberikan kepada Eddie Marzuki Nalapraya (Pencak Silat, Jakarta) Kategori: Pembina Seni, kedua Iman Rahman Anggawiria Kusumah Kimung (Guru, Pembuat Film, dan Musisi, Bandung) Kategori: Seniman Tradisi dan ketiga Umbu Wulang Landu Paranggi (Sastrawan, Bali) Kategori: Seniman Modern.
"Pemberian anugerah budaya merupakan apresiasi kepada praktisi budaya atau seniman yang dinilai telah memberikan sumbangan istimewa terhadap pelestarian dan pengembangan kebudayaan di Indonesia," jelasnya.
Dikatakannya tujuan kegiatan ini adalah mengenalkan kepada masyarakat luas mengenai arti penting menjaga tradisi budaya, menyebarluaskan ilmu pengetahuan budaya sebagai bagian penting dalam membangun bangsa, dan meningkatkan reputasi FIB UI dalam kancah pelestarian budaya di Indonesia khususnya dan dunia secara umum sebagai bagian dari peradaban dunia.
"Bangsa yang kuat dapat dilihat dari cara masyarakatnya dalam menghargai budaya," jelasnya.
Peran budaya dalam membangun bangsa sangat mendasar karena menyangkut nilai-nilai yang melandasi tatanan kehidupan suatu masyarakat. Peran budaya tersebut bergantung pada peran serta dan kepedulian masyarakat. Tanpa kedua hal itu peran serta dan kepedulian masyarakat kebudayaan rasanya sulit bereksistensi.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018