Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Kamis pagi turun 22 poin menjadi Rp13.960 per dolar AS dari Rp13.938 per dolar AS.

"Pergerakan dolar AS kembali menguat terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah, membaiknya ekonomi Amerika Serikat dan masih adanya penilaian akan perlambatan ekonomi di Eropa memberikan dorongan pada dolar AS," kata analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada, menambahkan bahwa pergerakan mata uang dunia  juga dipengaruhi oleh masih adanya prospek kenaikan suku bunga The Federal Reserve Amerika Serikat.

Dari dalam negeri, dia menjelaskan, pasar diharapkan merespons positif data inflasi April 2018 yang tercatat lebih rendah dari bulan sebelumnya, apalagi pemerintah menilai laju inflasi April yang 0,1 persen merupakan pencapaian yang baik.

"Diharapkan sentimen itu direspons positif pasar sehingga pelemahan nilai tukar rupiah dapat tertahan," katanya.

Ia mengatakan pemerintah juga optimistis ekonomi nasional masih akan tumbuh kuat pada tahun ini di tengah sejumlah data yang menunjukkan kondisi yang masih stabil.

"Daya beli masyarakat masih baik, cadangan devisa Indonesia juga relatif masih besar," katanya.
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018