Jakarta (ANTARA News) - Pelajar sekolah menengah pertama dan sekolah menengah lanjutan atas di DKI Jakarta akan segera menikmati layanan bus sekolah yang mulai dioperasikan secara resmi pada Kamis (19/7). "Besok kita akan lakukan acara peresmian pengoperasian bus sekolah oleh Gubernur DKI Jakarta bertempat di SMA Negeri 48 Jakarta," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nurachman di Balaikota Jakarta, Rabu. Ia memaparkan semua kesiapan, baik petugas maupun unit bus sekolah yang berjumlah 34 unit, telah mencapai titik yang diharapkan. "Untuk mencegah kemungkinan perkelahian antarpelajar, akan ada pengawas di setiap bus dan juga pelajar yang akan menggunakan layanan itu harus memiliki kartu tanda pengenal," paparnya. Kartu tanda pengenal, menurutnya, dibuat oleh Pemprov DKI Jakarta melalui kerjasama dengan Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) dan Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti). "Kita sulit untuk mengenali setiap siswa berasal dari sekolah mana, oleh karena itu sekolah bekerjasama dengan dinas tersebut akan mengatur kartu identitas itu, kita menyerahkan semuanya pada dinas terkait," katanya. Setiap bus sekolah akan berkapasitas 20 orang hingga 40 orang dilengkapi dengan pendingin udara dan bus berbahan bakar biodiesel. Layanan bus sekolah itu sama sekali tidak dipungut uang. Terdapat 39 halte yang akan digunakan oleh bus untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Dishub DKI Jakarta menargetkan dapat terus menambah jumlah halte dan juga unit bus yang melayani pelajar di DKI Jakarta. Terdapat empat rute utama dan dua rute penghubung untuk layanan bus sekolah. Rute pertama melayani Kemayoran-Lapangan Banteng dengan jumlah bus lima unit dan delapan halte. Halte yang berada di rute pertama itu antara lain di Jalan Dr Sutomo dekat Pasar Baru, di jalan Angkasa dekat Pospol dan di Jalan Yos Sudarso dekat Jalan Plumpang. Rute pertama memiliki titik transit dengan rute kedua di halte Kodim dan halte Plumpang sedangkan titik transit dengan rute penguhubung kedua adalah di dua lokasi yang sama. Untuk rute kedua melayani Tanjung Priok-Kelapa Gading-Pulogadung, memiliki sembilan halte dilayani oleh lima unit bus. Rute dua akan memiliki titik transit dengan rute satu dan dan penghubung dua. Rute tiga melayani Taman Mini Indonesia-Kampung Melayu dengan jumlah unit bus yang melayani lima buah dan memiliki 13 halte bus. Titik transfer rute tiga dengan rute penghubung satu berada di halte BKN di Jalan Mayjen Sutoyo dan di halte Perumnas di Jalan Mayjen DI Pandjaitan depan Halim Perdanakusumah. Untuk rute keempat melayani jalur Pasar Minggu-CSW/Kebayoran Baru dengan jumlah unit bus terdapat lima dan mempunyai delapan halte. Titik transfer rute empat yaitu dengan rute penghubung I di Halte Jamsostek di Jalan Gatot Subroto. Dua rute penghubung yang disiapkan yaitu rute penghubung I melayani Jalan Kyai Tapa-Letjen S Parman-Gatot Subroto-MT Haryono-Mayjen DI Pandjaitan-Mayjen Sutoyo kembali melewati MT Haryono-Jalan Gatot Subroto-S Parman dan Kyai Tapa. Sedangkan rute penghubung II meliputi Jalan Mayjen DI Pandjaitan-Jend Ahmad Yani-Yos Sudarso (berputar di putaran Plumpang)-Jl Yos Sudarso-Jl Jend Ahmad Yani-Mayjen DI Pandjaitan-Mayjen Sutoyo (berputar menuju Yos Sudarso).(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007