Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan pembagian sembako yang seharusnya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, harus dilakukan secara tertib agar tidak menimbulkan masalah.
"Kita imbau siapa pun yang ingin membagi sembako harus diperhitungkan segala sesuatu yang terjadi. Memang beberapa biasanya menimbulkan masalah baru, jangan kita mau menyelesaikan masalah tapi menimbulkan masalah baru," kata Mensos di Jakarta, Rabu.
Dia juga mengingatkan masyarakat harus ada kesadaran apakah ia berhak mendapatkan bantuan atau tidak, dan melakukan pengambilan bantuan secara tertib.
Terkait meninggalnya dua anak dalam penyelenggaraan bakti sosial pembagian sembako di Monumen Nasional (Monas) pada Sabtu (28/4), Mensos mengatakan Kementerian Sosial mempunyai anggaran untuk santunan bagi ahli waris korban meninggal baik korban bencana alam maupun bencana sosial.
Polda Metro Jaya membentuk tim guna mengusut penyebab kematian dua anak remaja di sekitar Monas Jakarta Pusat bertepatan saat Pesta Rakyat pembagian kebutuhan bahan pokok.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono menjelaskan kronologis kejadian ketika petugas kepolisian menerima laporan seorang remaja berusia 13 tahun tidak sadarkan diri di seberang Mabes TNI Angkatan Darat (AD), Jakarta Pusat, pada Sabtu (28/4).
Saat itu, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melintasi lokasi kejadian menggunakan mobil ambulans kemudian membawa remaja itu ke Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat.
Tiba di Rumah Sakit Tarakan korban dalam kondisi masih hidup kemudian menjalani perawatan, namun nyawa remaja itu tidak tertolong.
Argo menduga korban meninggal dunia akibat suhu badan meningkat dan dehidrasi karena kekurangan cairan.
Selanjutnya, polisi juga mendapatkan laporan polisi seorang remaja berusia 11 tahun meninggal dunia RS Tarakan pada Minggu (29/4) pagi sekitar pukul 05.00 WIB.
Argo menyatakan polisi sempat menanyakan kepada dokter jaga perihal penyebab kematian remaja itu akibat dehidrasi dan suhu badan tinggi.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018