Cimahi (ANTARA News) - Satu keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri dengan satu anak di bawah lima tahun (balita), warga Kota Cimahi, meninggal dunia akibat positif terinfeksi HIV-AIDS. "Keluarga tersebut dinyatakan positif terinfeksi HIV-AIDS setelah balita tersebut menjalani tes darah di sebuah puskesmas di kota ini sekitar satu minggu sebelum meninggal dunia, dan berdasarkan hasil diagnosa serta penelitian balita itu positif mengidap virus mematikan itu," ungkap Sekretaris Tetap Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cimahi, Afizah SPsi kepada ANTARA News, di Cimahi, Jabar, Rabu. Dikatakannya, sang ibu dari keluarga tersebut meninggal dunia terlebih dahulu sekitar April 2007 lalu, diikuti dengan meninggalnya sang ayah pada akhir Juni, dan antara tiga hari hingga empat hari setelah sang ayah meninggal dunia, bocah laki-laki usia balita anak pasangan suami istri tersebut meningal dunia. Menurut Afizah, berdasarkan hasil penelitan yang dilakukan KPA bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, kemungkinan besar virus HIV-AIDS menjalar dari tubuh sang ayah melalui pola hubungan suami istri hetero sex yang dilakukannya. Dikatakannya, penyakit tersebut lalu ditularkan oleh sang ayah kepada istrinya, sehingga balita tersebut juga terkena HIV-AIDS. Kemungkinan besar penularan itu sejak proses bersalin hingga masa menyusui. KPA Kota Cimahi, sejak April 2006 hingga Juni 2007, telah menemukan 54 kasus pengidap HIV-AIDS, 10 orang diantaranya telah meninggal dunia satu diantaranya balita, dan empat kasus dari 54 kasus tersebut menghinggapi usia balita. Dari data sebanyak itu, ucapnya, sebesar 76 persen kasus menimpa pada komunitas pengguna narkoba suntik (penasun), sedangkan selebihnya menimpa komunitas resiko tinggi lainnya. Menurutnya, saat ini pihaknya bersama sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang peduli terhadap HIV-AIDS terus melakukan pendampingan terhadap ke-50 orang pengidap penyakit itu, dengan mayoritas pengidap berjenis kelamin laki-laki. "Bagaimanapun fenomena penyakit ini adalah fenomena gunung es sehingga penanganan, pencegahan serta pemahaman bahaya penyakit mematikan itu merupakan tanggung jawab semua pihak sehingga dapat mencegah penyebaran penyakit yang dapat mengancam generasi bangsa ini," cetusnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007