Saya merasa Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika juga merupakan perwujudan dari Islam Wasathiyah
Bogor, Jawa Barat (ANTARA News) - Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban Din Syamsuddin mengatakan Indonesia menyelenggarakan konsultasi tingkat tinggi untuk merevitalisasi wawasan Islam yang moderat atau wasathiyah Islam dan mengarusutamakannya.
"Kita revitalisasi kembali wawasan wasathiyah Islam dan dari Indonesia kita ingin arusutamakan wawasan ini," kata Din dalam sambutan pada pembukaan di Ruang Garuda Istana Kepresidenan Bogor, Selasa.
Din mengatakan bahwa ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam revitalisasi Islam Wasathiyah, yaitu kelompok muslim yang menanamkan pemikiran Islam yang menyimpang dari Islam moderat dan kenyataan bahwa masyarakat dunia saat ini menghadapi ketidaktentuan serta kekacauan.
"Adanya kerusakan dunia dan banyaknya bentuk kekerasan yang mengacu kepada agama serta kepentingan tertentu," jelas Din.
Bangsa Indonesia, menurut Din, juga telah mengimplementasikan nilai-nilai Islam moderat dalam dasar kehidupannya.
"Saya sendiri merasa Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika juga merupakan perwujudan dari Islam Wasathiyah," ujar Din.
Konsultasi Tingkat Tinggi Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia tentang Islam Wasathiyah berlangsung di Hotel Novotel, Bogor, pada 1-3 Mei 2018. Acara ini dihadiri oleh Imam Besar Al Azhar Ahmad Muhammad Ath Thayyib serta 100 tokoh ulama dan cendekiawan muslim dari Indonesia dan mancanegara.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018