Sao Paulo (ANTARA News) - Pesawat penumpang maskapai penerbangan Brazil, TAM, tergelincir tidak jauh dari landasan Bandara Sao Paulo lalu menabrak sebuah gedung, sehingga menimbulkan kebakaran, kata seorang pejabat yang memperkirakan korban jiwa akibat kecelakaan itu mencapai 200 orang. "Ada 200 yang tewas di sana," kata Kolonel Manuel Antonio da Silva Araujo, dari dinas pemadam Sao Paulo. Araujo yang dikutip edisi "online" harian Folha de Sao Paulo, mengatakan tak satu pun dari 176 orang di pesawat itu dapat selamat dari kecelakaan tersebut. Sebanyak 16 orang, yang berada di gedung itu saat kecelakaan terjadi Selasa malam, dinyatakan tewas dan 12 lainnya cedera. Presiden Luiz Inacio Lula da Silva memerintahkan masa berkabung nasional selama tiga hari. Pihak TAM, maskapai penerbangan terbesar Brazil, menyebutkan Airbus 320 tergelincir tidak jauh dari landasan saat hujan dan menghantam kantor mereka yang letaknya masih di sekitar Bandara Congonhas, Sao Paulo. Pelabuhan udara itu terkenal buruk dengan landasan yang pendek dan sering licin serta berdekatan dengan gedung-gedung bertingkat di pusat kota. "Pesawat berakselerasi di ujung landasan dan kembali mencoba tinggal landas untuk menghindari jalan raya, tetapi akhirnya menabrak gedung dan meledak," kata seorang pramuniaga muda, Matos, yang menyaksikan kecelakaan itu, kepada AFP. Hanya ekor pesawat yang masih dapat dilihat dari luar gedung, kata para saksi. Api menjalar ke gedung yang letaknya bersebelahan. Korban pertama tampak dikeluarkan dari gedung tersebut, dua jam setelah kecelakaan, kata para saksi. Pejabat keselamatan masyarakat mengatakan 50 truk pemadam kebakaran dan 150 orang penyelamat berada di lokasi. Bandara Congonhas ditutup untuk lalu-lintas udara dan penerbangan dialihkan ke Bandara-bandara lain yang melayani wilayah Sao Paulo. Congonhas, Bandara paling sibuk di Brazil, terletak hanya beberapa kilometer dari pusat kota Sao Paulo yang merupakan kota pusat ekonomi negara itu. Bandara itu sebagian besar digunakan untuk penerbangan regional dari wilayah lain di Brazil maupun Amerika Selatan. Bandara Guarulhos International Airport adalah yang paling banyak menangani penerbangan jarak jauh. Pada bulan Februari, hakim pengadilan negeri melarang Bandara itu digunakan untuk Fokker 100, Boeing 737-800 dan Boeing 737/700, tapi keputusan itu dibatalkan pengadilan banding. Kecelakaan paling buruk sebelumnya terjadi pada 29 September tahun lalu, ketika Boeing 737 dari maskapai Gol, yang terbang dari Manaos ke Brasilia, jatuh di hutan Amazon dan menewaskan 154 orang. Kecelakaan itu terjadi akibat pesawat itu bersenggolan di udara dengan satu jet pribadi. Penumpang di jet kecil itu tidak cedera. (*)

Copyright © ANTARA 2007