Warga sekitar sebenarnya tidak setuju juga akan hal ini."
Pontianak (ANTARA News) - Komandan Lapangan Udara Harry Hadisoemantri (HAD) Letkol Pnb Erick Rofiq Nurdin merasa keberatan tanah milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) dijadikan tempat pembuangan sampah (TPS), tepatnya di Jalan Uray Dahlan M. Suka, Kelurahan Condong, Kecamatan Singkawang Tengah, Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
"Itu apa? Tolong jangan di pasang, karena ini merupakan tanah milik TNI-AU," katanya saat petugas Dinas Lingkungan Hidup sedang mensosialisasikan dan memasang papan pengumuman imbauan dan jadwal pembuangan sampah di lahan TNI-AU, Senin.
Menurut dia, tanah milik TNI AU belum pernah membuat aturan untuk dijadikan TPS. Terlebih tanah di sekitar lokasi yang tak jauh dari Rumah Makan Ulakan (eks Perahu) ada wacana akan dijadikan mess dan sebagainya.
"Tahun lalu kita juga sudah melayangkan surat kalau tanah ini sudah dijadikan sebagai TPS. Warga sekitar sebenarnya tidak setuju juga akan hal ini," ujarnya.
Dia menegaskan, jika TNI AU tidak pernah memerintahkan kalau lokasi ini akan dijadikan sebagai TPS.
Oleh karena itu, dalam waktu dekat dirinya akan mengirimkan surat kembali ke Dinas Lingkungan Hidup Singkawang untuk betul-betul ditinjaklanjuti.
Dirinya memaklumi, mungkin surat yang dilayangkan sebelumnya tidak ditindaklanjuti dikarenakan ada peralihan (perampingan) dinas dari kebersihan ke lingkungan hidup.
"Kita bisa memaklumi hal itu," ungkapnya.
Dia pun berharap, setelah pengiriman surat yang kedua kalinya ada solusi terbaik dari Dinas Lingkungan Hidup.
"Artinya, TPS ini harus di pindah, karena kami akan merawat dan menjaga tanah ini, mengingat ada wacana strategis kami bahwa akan ada pembangunan-pembangunan di tanah ini," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Singkawang, Meyta Puspitasari, mengatakan bahwa kegiatan oleh pihanya dalam rangka sosialisasi kebijakan tentang pengelolaan persampahan.
"Jadi, pemasangan plang imbauan tentang jadwal pembuangan sampah merupakan rangkaian kegiatan yang akan kita laksanakan pada 7 hingga 9 Mei," kata Meyta.
Menurut dia, jam pembuangan sampah sudah diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwako) Singkawang Nomor 37 tahun 2016 tentang jam buang sampah dari jam 18.00 sampai 06.00 WIB.
Namun, masyarakat Singkawang sebelum membuang sampah diimbau untuk bisa melakukan pemilahan dan pengelolaan sampah terlebih dahulu di rumah tangga.
"Pemilahan itu cukup dengan sampah organik dan anorganik," ujarnya.
Sampah organik, menurutnya, bisa dijadikan pupuk kompos, sedangkan yang anorganik mungkin bisa digunakan kembali oleh masyarakat.
"Sehingga yang berada di TPS ini adalah sampah yang sudah residu atau tidak bisa dimanfaatkan kembali," ungkapnya.
Dikatakan dia, rencana pemasangan imbauan tentang jadwal pembuangan sampah difokuskan di 17 titik TPS. Yang akan dimulakan kepada tiga titik pilot projeck yang akan dijadwalkan pada Rabu depan, antaralain, TPS Warung Perahu, belakang Bank Mandiri dan Tjsafiudin.
"Tiga TPS pilot projeck ini nantinya akan dijaga sebanyak tiga orang, antaralain petugas dari UPT, petugas LH dan duta LH," jelasnya.
Menanggapi keberatan yang lontarkan Komandan Lanud Harry Hadisoemantri (HAD), Letkol Pnb Erick Rofiq Nurdin, dia belum bisa memberikan tanggapan. Terlebih pembangunan TPS di lokasi itu sudah ada sejak 2004 lalu.
"Sehingga kewenangannya masih berada di Dinas Kebersihan dan Perumahan Singkawang waktu itu," katanya menambahkan.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018