Jerusalem, (ANTARA News) - Israel pada hari Rabu menyetujui prinsip-prinsip yang diuraikan oleh Mesir untuk gencatan senjata di Jalur Gaza. Namun, seperti diberitakan AFP, kedua negara itu belum mengatasi perincian penting mengenai bagaimana prinsip-prinsip itu akan diterapkan. Pejabat senior pertahanan Mesir Amos Gilad akan melakukan perjalanan ke Kairo, Kamis, untuk membahas masalah itu, beberapa pejabat mengatakan. Israel telah menggantung penghentian serangan militernya di Jalur Gaza untuk mencegah HAMAS mengisi lagi cadangan roketnya yang mampu menghantam ke dalam negara Yahudi itu. Mesir meminta ditingkatkannya keamanan perbatasan untuk mencegah penyelundupan, tapi usul itu juga menawarkan beberapa ketentuan khusus di luar hal tersebut. "Ada pengertian luas mengenai prinsip-prinsip umum penyelesaian," kata Mark Regev, jurubicara PM Israel Ehud Olmert. Namun seorang pejabat senior Israel, yang berbicara tanpa menyebut nama, meragukannya. "Menerjemahkan prinsip-prinsip itu ke dalam tindakan praktis merupakan tantangan yang masih ada di depan kami." Beberapa diplomat Barat dan Israel mengatakan pembicaraan telah dipusatkan pada gagasan untuk mengirim pasukan atau tim internasional khusus, yang dilengkapi peralatan untuk mencari dan menghancurkan terowongan penyelundupan antara Jalur Gaza dan Mesir. Israel dan negara-negara besar Barat juga sedang membahas kesatuan angkatan laut untuk mencegah penyelundupan melalui laut. Utusan Timur Tengah internasional Tony Blair mengatakan ia memperkirakan dasar-dasar rencana gencatan senjata itu telah disetujui secara luas, tapi perinciannya sekarang harus dikerjakan dan kedua belah pihak sedang menunggu rincian-rinciannya. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Javier Solana juga mengatakan dasar-dasar perjanjian gencatan senjata telah disetujui. Belanda dan Denmark telah mengusulkan agar UE menyumbang pada "pengendalian dan pengawasan ketat terhadap perbatasan Mesir-Gaza". Solana mengatakan pencarian terowongan "akan dilakukan mungkin dengan teknologi, tidak dengan orang". Beberapa pejabat Israel mengatakan sonar paling canggih akan mampu mendeteksi sejumlah terowongan tapi alat itu merupakan teknologi skeptis yang hanya akan mencegah Palestina membangun kembali jalan lintasan rahasia yang bersandi koridor Philadelphi sepanjang 14 Km.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009