Elna (ANTARA News) – Museum seni di selatan Prancis, Minggu (29/4), menemukan bahwa sebagian besar koleksinya palsu, yang dianggap oleh wali kota setempatnya sebagai "bencana" bagi wilayah itu.

Komunitas kecil berpenduduk 8.000 jiwa di Elne yang berada di luar Perpignan itu membuka kembali Museum Etienne Terrus, yang didedikasikan untuk karya seniman lokal yang lahir pada 1857 dan meninggal pada 1922 tersebut, pada Jumat setelah upaya renovasi besar-besaran.

Namun, seorang sejarawan seni yang ditugaskan untuk mengatur ulang museum itu--menyusul akuisisi sekitar 80 lukisan-- baru-baru ini menemukan bahwa hampir 60 persen dari seluruh koleksi di museum itu adalah palsu.

"Etienne Terrus adalah pelukis besar Elne. Dia adalah bagian dari komunitas, dia adalah pelukis kami," ujar wali kota Yves Barniol pada Jumat.

"Mengetahui bahwa orang-orang telah mengunjungi museum itu dan melihat koleksi yang sebagian besar palsu, itu buruk. Ini merupakan bencana bagi daerah ini."

Eric Forcada, sejarawan seni yang menemukan barang tiruan itu, mengatakan bahwa dia telah melihat langsung bahwa sebagian besar karya itu palsu.

"Pada satu lukisan, tandatangan tintanya terhapus ketika sarung putih saya menyekanya," demikian AFP.

Penerjemah: Monalisa
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018